Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemprov Sumatra Utara dan Pemprov Jawa Timur sepakat kerjasama perdagangan antarprovinsi. Wagub Musa Rajekshah dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menandatangani kerjasama itu di Hotel Grand Mercure Jalan Sutomo Medan, Selasa (4/2/2020).
Selain kesepakatan bersama soal perdagangan, juga dilakukan kerjasama bidang pembangunan daerah dan penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta tindak pidana perdagangan orang.
"Ternyata potensi kita untuk perdagangan antar provinsi cukup besar. Seperti CPO, karena Jawa Timur jumlah penduduknya besar dan pasti banyak membutuhkan produk turunan dari CPO seperti minyak goreng," ujar Wagub, di hadapan ratusan pengusaha dan pelaku UKM, pejabat Pemprov Sumut dan Jatim.
Selama ini, menurut Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah itu, secara orang per orang sudah terjalin kerja sama perdagangan yang melibatkan 2 provinsi. Karena itu, untuk membuat para pebisnis semakin bersemangat dan bergairah, maka dibangun kerjasama antar pemerintah.
"Kita punya komoditi yang dibutuhkan. Selain CPO, juga banyak menghasilkan kopi , buah-buahan seperti jeruk, sayur. Begitu juga hasil laut, kita punya lobster yang sangat baik dari Kepuluan Nias. Nantinya akan terus kita tumbuhkembangkan kerja sama ini. Komoditi apa lagi yang bisa dibangun kerja sama dagang," jelas Ijeck.
Disebutkannya 2 komoditi yang potensial bisa dibangun dengan Jatim, yakni pupuk dolomit karena yang punya kualitas bagus terutama untuk perkebunan sawit. Begitu juga kebutuhan daging sapi yang saat ini tidak harus dipasok dari luar negeri.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan agenda misi dagang itu telah dibahas sebelumnya antar kedua provinsi. Apalagi kerja sama ini membuka potensi masing-masing daerah. Mulai dari energi, sumber daya alam lainnya serta sumber daya manusia.
"Hubungan dagang antara daerah, provinsi dan pulau selama ini sudah berjalan dengan baik. Kalau itu kemudian sama-sama kita dorong dan fasilitasi dengan mediasi, efeknya akan signifikan untuk hari ini dan yang akan datang," ujar Khofifah, sembari mengungkapkan bahwa hingga tengah hari transaksi sudah mencapi Rp 100 miliar lebih.
Dengan kehadiran pelaku dagang dari Jatim, Khofifah berharap Sumut segera melakukan hal yang sama di provinsinya. Sebab pola silaturahmi seperti ini menjadi bagian yang penting karena akan menjadi gerakan bersama melahiran dampak luar biasa. Sehingga tidak sekadar pertumbuhan ekonomi atau perdagangan semata.