Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pengembangan industri pariwisata di Sumatera Utara (Sumut) terus digenjot dan diharapkan bisa berkontribusi terhadap perekonomian daerah ini. Tidak heran jika sektor pariwisata ditargetkan bisa menyerap pembiayaan atau kredit dari perbankan.
Jika merujuk pada realisasi tahun 2019, sektor pariwisata Sumut mampu menyerap pembiayaan sebesar Rp 2,46 triliun. Realisasi ini bahkan menempati urutan ke-4 terbesar di luar Jawa dan diharapkan bisa berlanjut di tahun 2020 ini.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumbagut, Yusuf Ansori mengatakan, penyaluran pembiayaan ke sektor pariwisata diharapkan bisa berkontribusi optimal untuk mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Toba, Tangkahan (Langkat) dan Teluk Dalam (Nias).
"Tentu realisasi pembiayaan ke sektor pariwisata tahun ini ditargetkan lebih tinggi dibandingkan tahun 2019. Semoga terealisasi," katanya pada acara Pertemuan Tahunan OJK dengan tema Ekosistem Keuangan Berdaya Saing Untuk Pertumbuhan Berkualitas, di Medan, Selasa (4/2/2020).
Yusup mengatakan, perbankan di Sumut juga terus berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor pariwisata.
Wakil Gubernur Sumatra Utara (Wagub Sumut), Musa Rajekshah, mengatakan, pengembangan sektor pariwisata di Sumut bisa mendapatkan dukungan penuh dari industri jasa keuangan. Terutama Danau Toba yang menjadi super prioritas yang mudah-mudahan bisa terlaksana tahun 2021.
Selain itu juga untuk pengembangan tiga objek wisata lainnya di Sumut, yakni Taman Hutan Raya (Tahura) di Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Bahorok dan Tangkahan di Kabupaten Langkat.
"Jadi nanti wisatawan yang ke Sumut bukan hanya ke satu tempat saja. Ini juga akan menjadi peluang usaha bagi investor. Dengan begitu, sektor pariwisata semakin tumbuh dan bisa menjadi sumber lain untuk perekonomian Sumut," katanya.