Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Cristiano Ronaldo adalah pesepakbola top dunia. Melihat jauh ke belakang, ada peran penting dari Ryan Giggs dan Paul Scholes dalam karirnya.
Cristiano Ronaldo sedang gembira, karena hari ini adalah hari ulang tahunnya (5 Februari). Sudah menginjak usia 35 tahun, tapi tajinya di rumput hijau belum terus pudar. Ronaldo masih lapar, masih mau memenangkan banyak gelar.
CR7 sebenarnya sudah mengoleksi banyak gelar dan penghargaan individu. Dia sudah mempersembahkan trofi bagi klub-klub yang pernah dibela yakni Manchester United, Real Madrid, dan kini Juventus. Untuk level timnas, Ronaldo meraih Piala Eropa 2016 dan UEFA Nations League 2019.
Untuk menjadi pesepakbola top seperti sekarang ini, Cristiano Ronaldo mengaku belajar banyak hal. Salah satu yang menjadi fase terpenting dalam meniti karirnya adalah saat berkostum 'Setan Merah'.
"Saya menggunakan otak dan kecerdasan untuk bisa mempelajari apa yang orang lain lakukan lebih baik daripada saya. Itulah yang saya terapkan di Manchester United ketika bersama melihat Ryan Giggs dan Paul Scholes," kata Ronaldo seperti dilansir Bleacher Report.
Menurut Miralem Pjanic, rekan setimnya di Juventus, Cristiano Ronaldo selalu berbicara banyak hal mengenai Paul Scholes. Bahkan, Ronaldo disebutnya sering menjadikan Paul Scholes sebagai contoh pesepakbola terbaik.
"Saya banyak mendengar apa yang diucapkan Ronaldo mengenai Paul Scholes dan bagaimana dia berlatih. Scholes adalah pemain luar biasa yang melakukan segalanya dengan cara sederhana, saya pikir Ronaldo mempelajari hal itu darinya," papar Pjanic kepada Four Four Two.
Sedangkan Ryan Giggs, bisa dibilang menjadi mentor Cristiano Ronaldo. Sebab baik Giggs dan Ronaldo, dua-duanya beroperasi di posisi sayap kala di Manchester United. Giggs di kiri dan Ronaldo di kanan.
"Saya ingat betul ketika awal-awal penampilan Ronaldo. Dia terlalu banyak memainkan bola, terlalu banyak dribble. Tapi itu harus diubah, dia harus tahu kapan untuk mengoper dan menendang bola ke gawang," papar Giggs.
Menurut Giggs, Ronaldo terus berkembang dan belajar selama di MU. Meski nyatanya, karena terlalu lama memainkan bola, beberapa pemain MU tidak mau mengoper padanya.
"Saya bilang 'berikan bola ke dia (Ronaldo)'. Selanjutnya, Ronaldo menjadi pembeda dan menjadi dirinya seperti sekarang ini," ungkap Giggs.
Ronaldo memetik buah hasil kerja kerasnya. Kini dia terus perkasa, meski sudah memasuki kepala tiga.
"Saya selalu berusaha untuk menjadi pemain yang lengkap tanpa kelemahan. Saya bisa mencetak gol dengan kaki kiri, kanan, dan kepala," pungkas Ronaldo yang sudah mencapai 700 gol lebih sejauh ini.
dtc