Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Langkah pemerintah Indonesia yang melakukan pembatasan penerbangan dari dan ke Cina sebagai langkah preventif pencegahan penyebaran virus Corona, tidak siginifikan menganggu iklim pariwisata, khususnya di Kabupaten Samosir. Hal itu dikarenakan wisatawan asal Cina tidak terlalu banyak berkunjung ke Samosir yang merupakan bagian dari destinasi super prioritas Kawasan Danau Toba (KDT) ini.
Hal itu dikatakan kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Dumosch Pandiangan menjawab medanbisnisdaily.com. Dumosch ditanyai medanbisnisdaily.com di selah acara FGD sekaligus launching kalender event Rumah Karya Indonesia di Calder Coffee, Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat malam (7/2/2020).
"Kalau wisman yang paling banyak ke Samosir berasal dari Malaysia dan Singapura. Kalau dari Cina tidak banyak, sehingga tidak begitu berpengaruh," ujarnya.
Berdasarkan data selama 2019, jumlah wisatawan yang datang ke Samosir mencapai 418.000 orang. Di Samosir sendiri setidaknya ada 30-an titik destinasi wisata yang cukup populer. Belakangan jumlahnya bertambah menjadi 50-an yang terus disosialisasikan dan dikembangkan, kata Dumosch.
"Terkait antisipasi kemungkinan wisatawan yang datang ke Samosir terdampak virus Corona, sejauh ini, upaya kami bersifat preventif dengan bekerjasama dengan dinas kesehatan dan petugas yang ada di pintu masuk Samosir. Termasuk bandara dan pelabuhan," jelas Dumosch yang baru saja menjabat di dinas ini.