Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Medan, Iswar Lubis menepis pernyataan anggota DPRD Medan, Hendra DS yang menyebut keberadaan Bus Rapit Transit (BRT) hanya akan menambah kemacetan.
"Tidak lah, justru BRT menjadi solusi pamungkas untuk mengatasi kemacetan yang ada saat ini," ujar Iswar, ketika dikonfirmasi, Sabtu (8/2/2020).
Iswar menyebut di kota-kota besar selalu ada transportasi massal. Begitu juga di negara maju.
"Mau di Eropa, Amerika dan negara maju lainnya, transportasi massal itu solusi untuk mengatasi kemacetan," ungkapnya.
Hanya saja Iswar menyebut Pemko Medan tetap terbuka menerima masukan siapa saja, termasuk dari kalangan DPRD Medan.
"BRT dibuat di Medan agar masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi beralih ke transportasi massal. Memang ada kekurangan di sana ini, tapi ini tahap awal, ke depan yang kurang akan diperbaiki, tidak bisa menunggu sempurna dulu baru dioperasikan," bebernya.
Seperti diberitakan, Anggota Komisi IV DPRD Medan, Hendra DS menilai kota Medan belum pantas atau perlu memiliki Bus Rapit Transit (BRT). Pasalnya, keberadaannya dianggap hanya akan membuat Kota Medan yang macet semakin tambah macet.
"Sebenarnya kita tidak siap. Pola fikir ini harus dirubah. Harusnya disiapkan dulu sarana dan prasarananya baru lah kita mengajukan bantuan seperti bus BTS itu. Karena kehadiran BTS ini dikhawatirkan menambah kemacetan yang sampai saat ini belum bisa diatasi Pemko Medan," ujarnya, di Medan, Jumat (7/2/2020).
BACA JUGA: BRT Hanya Bikin Medan Makin Macet
Politikus Partai Hanura ini mengatakan saat ini masih banyak angkutan kota (angkot) dan terminal liar yang belum bisa ditertibkan.
"Ini kan harus dibenerin dulu, jangan nanti malah menambah kemacetan. Diuji ulang angkot-angkot yang tidak layak, jangan lagi dibiarkan beroperasi," ungkapnya.
Untuk melihat titik mana yang akan semakin macet, Hendra menyarankan agar dilakukan uji coba terlebih dahulu selama satu pekan.
"Jadi jangan langsung dioperasionalkan. Bus Mebidangro saja banyak tidak berfungsi, halte nya dirusak dan bisa diberhentikan disembarangan jalan," katanya.
Untuk diketahui, rencananya BRT akan mulai beroperasi di Medan pada 19 April 2020 mendatang. Ada 81 Bus untuk 5 koridor yang akan melayani masyarakat, untuk tahun pertama masyarakat masih dibebaskan biaya alias gratis.