Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Regal Springs Indonesia selaku perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ikan tilapia (nila) telah menerapkan kebijakan zero fish waste policy.
Processing Plant Manager Regal Spring Indonesia, Joko Suhendro, yang didampingi oleh External Affairs Senior Manager, Kasan Mulyono, mengatakan, hal ini berarti bahwa perusahaan menerapkan kebijakan untuk memanfaatkan semua bagian dari ikan nila tanpa ada bagian yang terbuang.
"Semua bagian dari ikan nila yang diolah oleh Regal Springs Indonesia memiliki manfaat yang tinggi," ujarnya dalam paparan saat menerima kunjungan media di pabrik pengolahan yang berada di Lubuk Naga, Serdang Bedagai, Kamis (6/2/2020).
Selain menghasilkan fillet ikan atau irisan daging ikan tanpa sisik dan tulang, sebagai produk utama, bagian lain ikan nila juga memiliki nilai manfaat yang tinggi.
Joko mencontohkan bagian kepala ikan yang dapat dikonsumsi masyarakat. Kemudian bagian organ perut atau jeroan ikan nila dapat diolah menjadi minyak ikan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar biodiesel. Bahkan bahan bakar dari jeroan ikan nila tersebut telah dimanfaatkan oleh Regal Springs Indonesia pada pabrik di Lubuk Naga tersebut.
Begitu juga dengan bagian tulang atau duri ikan yang diolah oleh perusahaan menjadi tepung ikan yang berfungsi sebagai pakan ikan lele.
Sedangkan bagian kulit ikan digunakan sebagai bahan farmasi. Bahkan kulit ikan ini disebut paling baik digunakan untuk pengobatan luka bakar.
"Kulit ikan ini disebut-sebut paling bagus dijadikan untuk pengobatan luka bakar. Sedangkan sisik ikan sebagai bahan baku untuk industri kecantikan," kata Joko.
Semua proses pengolahan yang dilakukan di pabrik Regal Springs Indonesia di Lubuk Naga, dilakukan secara manual.
Menurutnya, pengolahan secara manual jauh lebih efektif dan memberikan hasil yang optimal. "Jika menggunakan mesin, maka ada daging yang lost sebesar 5%. Jadi cara pengolahan manual lebih baik," jelasnya.
Setiap hari, pabrik tersebut mengolah sekitar 115 ton ikan tilapia dengan produk utamanya adalah fillet ikan.
"Ikan yang diolah adalah yang berusia 6-9 bulan dengan bobot antara 1,1 kilogram sampai 1,2 kilogram per ekornya," ujarnya.
Dari survei yang dilakukan lembaga independen asal Vietnam, ikan tilapia yang dikembangkan Regals Springs Indonesia pada keramba jaring apung (KJA) Danau Toba merupakan salah satu dari dua ikan tilapia terbaik di dunia. Satu lainnya adalah berasal dari Guangzhou, Cina.