Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Menjawab tudingan sebagian jemaat gereja HKBP, Pendeta Gokma Simanungkalit mempersilahkan pihak-pihak yang menilai dirinya melakukan korupsi pembangunan rest room untuk membuktikannya.
Pembuktian bisa dilakukan dengan menempuh jalur hukum. "Kalau ada kesalahan saya di Padang Bulan, laporkan saya ke polisi," kata Pendeta Gokma, Senin (10/2/2020).
Menurutnya, ia tak merasa tersinggung dengan aksi jemaat itu. Ia merasa tak berbuat salah dalam kepemimpinannya. "Tapi kalau mereka merasa saya salah, ya lapor aja ke polisi. Itu aja," ungkapnya.
Puluhan jemaat gereja HKBP Padang Bulan Medan kembali menggelar unjukrasa menuntut Pdt Gokma Simanungkalit untuk dipindahkan dari gereja mereka, Senin (10/2/2020) siang.
BACA JUGA: Dituding Tak Beres Pimpin HKBP Padang Bulan, Pdt Gokma Simanungkalit: Gereja Berkembang Lebih Baik
Tanggapi Tuntutan Jemaat HKBP Padang Bulan, Praeses Panggil Pdt Gokma Simanungkalit
Aksi ini dilakukan disaat bersamaan digelarnya Konven Distrik X Medan-Aceh, yang dilangsungkan di Gereja HKBP Padang Bulan. Konven ini merupakan rapat pelayan full timer, seperti pendeta, guru huria, Bible Vrow, dan diakones.
Dengan spanduk, pengunjukrasa menyampaikan sejumlah tuntutan diantaranya meminta pimpinan HKBP untuk memindahkan Pendeta Gokma dari gereja mereka.
Selama kepemimpinan Pendeta Gokma kata pengunjukrasa, jemaat kini terpecah belah. Ia juga disebut berencana meniadakan rapat huria. Rapat huria adalah rapat tertinggi gereja.
Selain itu, jemaat juga mencium aroma korupsi dalam pembangunan rest room yang disebut memakan biaya Rp 300 juta.
BACA JUGA: Jemaat HKBP Padang Bulan Demo Tuntut Pendetanya Dipindah
"Kami merindukan kedamaian di gereja kami. Tuntutan kami, pindahkan Pendeta Gokma dari HKBP Padang Bulan," ungkap L Pasaribu, salah seorang pimpinan aksi.
Selain membentangkan panduk dan poster, massa aksi juga membagikan selebaran tuntutan mereka kepada peserta konven yang hendak pulang usai rapat mereka. Ada yang menerima, ada juga sebagian yang menolak.