Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Belawan. Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut , Zulfahri Siagian, mengapresiasi TNI AL yang telah menggagalkan pencurian ikan di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Republik Indonesia.
"HNSI Sumut memberikan apresiasi kepada TNI AL, khususnya awak kapal KRI Kerambit yang BKO Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada I, yang berhasil mengamankan kapal ikan asing asal Malaysia," kata Zulfahri Siagian kepada medanbisnisdaily.com, Senin (10/2/2020).
Disebutkan Zulfahri, kapal ikan asal Malaysia dengan nomor lambung KHF 1960, berhasil diamankan KRI Krambit-627 pada hari Minggu (9/2/2020).
Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah perairan Republik Indonesia, dan HNSI Sumut mengharapkan agar aparat hukum tetap konsisten untuk menjaga wilayah perairan Indonesia.
Sedangkan anggot HNSI Sumut yang berada di laut, kata mantan Bendahara Banser Anshor tersebut, siap menjadi mata pemerinrah untuk memberikan informasi terkait situasi di lautlautperbatasan khususnya wilayah perbatasan perairan dengan negara tetangga.
Zulfahri menyayangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga awal awal 2020 ini belum juga menerbitkan regulasi atau peraturan baru tentang Izin penangkapan ikan, sehingga banyak kapal ikan yang menangkap di kawasan ZEE Indonesia, tertambat di Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan.
Padahal Menteri KP, Edhy Prabowo telah berjanji akan menerbitkan aturan yang baru awal tahun 2020, ungkapnya. "Kami mendorong pemerintah agar menerbitkan izin khusus di perbatasan tersebut," ujar Ketua HNSI Sumut tersebut.