Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Penyebaran virus Corona diperkirakan bakal ikut mempengaruhi perekonomian Sumatra Utara (Sumut). Karena itu, target pertumbuhan ekonomi Sumut yang sebelumnya dipatok tumbuh 5,1-5,5% di tahun 2020, bisa saja akan dikoreksi menjadi sekitar 5-5,4%.
"Tapi sampai sekarang masih dihitung dampaknya ke PDRB Sumut. Baru nanti akan bisa dipastikan berapa koreksinya. Tapi untuk saat ini, mungkin sekitar 5-5,4%. Tapi yang jelas, tidak akan di bawah 5%," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, di Medan, Senin (10/2/2020).
Wiwiek mengatakan, koreksi pertumbuhan ekonomi Sumut akibat virus Corona juga merujuk pada World Bank yang telah merevisi pertumbuhan ekonomi global termasuk Indonesia. Jadi jika pertumbuhan ekonomi secara nasional akan dikoreksi, Sumut pasti akan menyesuaikan.
Penurunan ekonomi akibat virus Corona tidak tee terlepas dari Cina yang merupakan lokomotif dunia. Banyak negara yang mengekspor produk-produk ke Cina dan sekarang harus terhenti akibat penyebaran virus Corona. Tidak heran, ekonomi Cina pun bakal terpuruk karena virus ini.
Menurut Wiwiek, jika pertumbuhan Cina turun 1% saja, maka ekonomi Indonesia akan terkoreksi 0,3%. Karena itu, BI sendiri akan membuat pandangannya terkait ekonomi Indonesia pasca kasus virus Corona dan akan ada proyeksi-proyeksi baru.
"Karena di proyeksi akhir tahun lalu, belum memasukkan dampak dari virus Corona. Jadi nanti akan dihitung lagi. Karena pasti sudah akan ada pengaruhnya. Diperkirakan, pasti terlihat di semester I Tahun ini. Apalagi, dampaknya ke Sumut bukan hanya dari Cina tapi juga negara-negara lain yang juga terdampak karena virus Corona," kata Wiwiek.
Wiwiek mengatakan, koreksi yang akan dilakukan terutama karena virus Corona ini berdampak terhadap sektor pariwisata dan investasi. Dengan pembatasan impor dan penghentian penerbangan dari dan ke Cina, tentu sangat mempengaruhi kedua sektor ini. Apalagi untuk wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumut, kedua terbesar asal Cina.
"Ekspor kita juga akan jelek. Seperti kita tahu, Cina banyak mengekspor terutama CPO. Jadi kalau perekonomian Cina melemah maka dampaknya ke Sumut cukup terasa. Itu yang membuat target pertumbuhan ekonomi harus dikoreksi," kata Wiwiek.