Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Wabah virus corona menjadi berita hangat sepanjang minggu-minggu lalu, membawa proteksi dini terhadap setiap masyarakat yang membaca berita tersebut. Kita tidak perlu khawatir apabila sarana dan fasilitas kesehatan di sekeliling kita terpenuhi dengan lengkap. Adanya sarana kesehatan, itu dikarenakan adanya masyarakat yang memerlukan dan peduli terhadap kesehatan. Kajian ini ada apabila pemerintah mengetahui jumlah penduduk di wilayah tersebut agar mengetahui kebutuhan sarana dan fasilitas kesehatannya, seperti membutuhkan posyandu, rumah sakit, ataupun tenaga kesehatan, apabila pemerintah mengetahui jumlah penduduk berdasarkan umur agar mengetahui bahwa di lingkungan tersebut mayoritas anak-anak muda atau lansia, dan menjadi data awal setiap sarana kesehatan untuk meng-upgrade kelengkapan kebutuhan obat-obatan, peningkatan fasilitasnya ataupun tenaga kesehatan.
Selain kesehatan, pendidikan juga jadi perhatian pemerintah. Apabila pemerintah mengetahui jumlah penduduk suatu wilayah, kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat menjadi fokus pemerintah. Pemerintah dapat menganalisis penduduk yang sudah menikah dan memiliki anak, sehingga ketika suatu wilayah berpotensi memiliki jumlah penduduk usia sekolah yang banyak sedangkan jarak antar satuan pendidikan pada wilayah tersebut sangat jauh, pemerintah dapat meningkatkan jumlah satuan pendidikan atau tenaga pengajar yang dibutuhkan pada wilayah tersebut. Lain lagi mengenai perumahan, pemerintah lebih mudah lagi dalam menganalisis kebutuhan perumahan bagi wilayahnya apabila pemerintah mengetahui jumlah penduduk saat ini.
Dasar segala kebijakan pemerintah berawal dari jumlah penduduk. Nah, setiap sepuluh tahun sekali dan pada tahun yang berakhiran nol (0), Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai instansi penyelenggara sensus/survei melaksanakan Sensus Penduduk. Tidak terasa, hari yang ditunggu-tunggu akan tiba. Beberapa hari lagi menuju Sensus Penduduk Online, tepatnya dimulai dari 15 Februari-31 Maret 2020. Indonesia merupakan salah satu negara yang melaksanakan Sensus Penduduk di tahun ini, di antaranya juga ada Amerika Serikat, Malaysia, Arab Saudi, Korea Selatan, Singapura dan negara lainnya.
Sensus Penduduk Online ini merupakan terobosan baru yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) dan pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat dan semakin banyak masyarakat yang mengakses internet menjadi salah satu alternatif cara pengumpulan data, sehingga masyarakat bisa menyesuaikan diri dan waktunya tanpa harus bertemu dengan petugas lapangan, tinggal mengakses situs https://sensus.bps.go.id melalui smartphone, ataupun laptop, ataupun tablet, ataupun personal computer kamu yang sudah terhubung dengan internet. Syaratnya mudah, yang penting ada NIK (nomor induk kependudukan) dan nomor KK (kartu keluarga).
Masyarakat sekarang yang serba privasi, atau disibukkan oleh aktivitas pekerjaan dari pagi hingga malam, sehingga sulit ketika ditemui oleh petugas lapangan. Solusi ini yang memberi alternatif kepada masyarakat agar tetap tercatat dalam Sensus Penduduk, masyarakat bisa mengisi data kependudukannya secara online.
Selain Sensus Penduduk Online, pada tanggal 1-31 Juli tahun ini juga, BPS melaksanakan Sensus Penduduk Wawancara, artinya petugas lapangan (enumerators) mendatangi setiap rumah-rumah untuk melakukan wawancara langsung kepada responden (masyarakat). Dua cara ini dilakukan BPS agar seluruh masyarakat Indonesia tercatat pada Sensus Penduduk 2020. Tanpa partisipasi aktif seluruh masyarakat Indonesia, kedua cara ini akan sia-sia belaka. Seperti mengutip kata-kata Presiden RI, Bapak Joko Widodo bahwa kunci kesuksesan Sensus Penduduk 2020 adalah partisipasi seluruh elemen bangsa, hajatan besar ini harus didukung oleh semua pihak.
Dengan dilaksanakannya Sensus Penduduk 2020 dapat dihasilkan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk yang akan digunakan oleh pemerintah dalam menganalisis dan mengeluarkan kebijakan terkait pendidikan (jumlah sekolah, fasilitas sekolah, dan tenaga pengajar), kesehatan (jumlah sarana kesehatan), masalah sosial-ekonomi (tenaga kerja, pengangguran), dan lain sebagainya.
Catat tanggalnya. Sensus Penduduk Online dimulai tanggal 15 Februari hingga 31 Maret 2020 dan Sensus Penduduk Wawancara akan dilaksanakan pada tanggal 1-31 Juli 2020. Sensus Penduduk 2020 adalah milik kita bersama, oleh karena itu mari bersama #MencatatIndonesia.
===
Penulis Statistisi Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, sekarang bekerja di Badan Pusat Statistik Kota Medan.
===
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya orisinal, belum pernah dimuat dan tidak akan dimuat di media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPG) dan data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan). Panjang tulisan 5.000-6.000 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]