Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Volume ekspor karet Sumatra Utara (Sumut) pada Januari 2020 tercatat sebanyak 35.618 ton. Realisasi ini naik 5,76% atau 1.940 ton dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar 33.679 ton. Jika dibandingkan Desember 2019, volume ekspor Januari 2020 juga 3,68% atau 1.266 ton dari 34.5532 ton.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, mengatakan, kenaikan volume ekspor pada Januari 2020 belum dapat menggambarkan bahwa kinerja ekspor Sumut akan terus meningkat.
"Masih banyak faktor yang bakal mempengaruhi ekspor karet kita seperti kesulitan bahan baku di awal tahun ini. Hal itu membuat pabrik mengurangi jam kerja dan hari kerja," katanya, Jumat (14/2/2020).
Faktor lain yang akan mempengaruhi ekspor karet Sumut yakni kecenderungan harga internasional yang bertahan rendah hingga mengakibatkan harga lokal juga rendah. Tidak ayal, gairah petani pun semakin menurun karena menilai harga yang didapatkan tidak lagi sesuai. Itu jug bisa dilihat dengan semakin bertambahnya petani menumbangkan pohon karetnya dan mengkonversinya ke komoditi lain.
Begitupun, kata Edy, tentu diharapkan ke depannya harga bisa membaik di pasar internasional sehingga petani kembali bergairah. Dengan begitu, pabrik tidak lagi kekurangan pasokan bahan baku hingga berdampak positif bagi kinerja ekspor Sumut.
Menurut Edy, tren yang cukup bagus di awal tahun ini bisa terus berlanjut. Apalagi jika merujuk pada total ekspor karet Sumut pada tahun lalu, mengalami penurunan 10,18% atau 46.464 ton menjadi 410.072 ton dibandingkan pada tahun 2018 sebesar 456.536 ton.