Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. XL Axiata (XL) baru saja melaporkan kinerja perusahaan sepanjang 2019. Hasilnya, operator seluler ini meraup laba bersih sebesar Rp 713 miliar.
Bila dibandingkan dengan tahun 2018, saat itu XL mengalami kerugian Rp 3,29 triliun. Kinerja ciamik ini berkat dari perusahaan meraih pendapatan sebesar sejarah perusahaan, yaitu Rp 25,15 triliun di 2019 atau tumbuh 9% dibanding tahun sebelumnya.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, pihaknya terus fokus dan konsisten dalam menerapkan strategi yang mengutamakan layanan data, yang kini berhasil sehingga mencetak pertumbuhan pendapatan diatas rata-rata industri serta EBITDA yang kokoh.
"Pertumbuhan pendapatan didorong oleh pertumbuhan pendapatan layanan dengan data sebagai motor utama," kata Dian dalam keterangan tertulisnya.
XL masih mempertahankan strategi dual brand, XL dan Axis untuk menyasar segmen pasar yang berbeda, dengan penawaran produk disesuaikan dengan karakteristik masing-masing konsumen. Kedua brand ini menurut Net Promoter Scores (NPS) terus tumbuh dan memperkuat posisi strong number two di masing-masing segmen. Keberhasilan dalam melakukan upselling dapat dilihat dari ARPU blended yang meningkat 9% menjadi Rp 35.000 dari sebelumnya Rp 32.000.
Sepanjang 2019, XL juga terus melakukan perluasan jangkauan dan kapasitas jaringan terutama di wilayah luar Jawa. Hingga akhir 2019, total jumlah BTS XL Axiata meningkat menjadi lebih dari 130 ribu, termasuk lebih dari 40 ribu BTS 4G. Layanan 4G XL Axiata saat ini telah tersedia di 425 kota/kabupaten.
Anak usaha Axiata ini pun terus berinvestasi dalam fiberisasi jaringan untuk melayani trafik data yang terus meningkat dengan pesat. Selain itu, investasi pada transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan peningkatan jaringan lainnya untuk melayani pertumbuhan trafik data sehingga dapat memberikan stabilitas pada koneksi, memperluas kapasitas jaringan, dan meningkatkan kualitas layanan data secara umum juga terus dilakukan.
Investasi pada jaringan yang dipadukan dengan dengan portofolio produk yang inovatif telah berhasil meningkatkan posisi XL sebagai merek pilihan bagi pelanggan data dengan smartphone.
XL kini menjadi yang terdepan secara industri, baik pada pendapatan data yang mencapai 89%, juga untuk penetrasi smartphone yang mencapai 86% di akhir tahun 2019. Di periode yang sama ini, pengguna smartphone juga berhasil mencapai 48,8 juta pelanggan naik 11% dibanding di tahun 2018, sedangkan untuk jumlah total pelangan XL tercatat sebanyak 56,7 juta pelanggan.
Wilayah luar Jawa tetap menjadi fokus utama XL untuk ekspansi jaringan dan jangkauan. Pertumbuhan pendapatan di wilayah luar Jawa juga terus meningkat, melampaui pertumbuhan pendapatan dari wilayah Jawa, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan perusahaan.(dtn)