Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Sejumlah siswa tingkat SMP dan SMK di Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) mendapat pendidikan mata pelajaran hukum dari kejaksaan setempat sebagai hal ini dilakukan sebagai upaya menekan angka kenakalan remaja yang saat ini meningakat di daerah itu, Senin (17/2/2020) di Aula SMKN 1 Balige.
"Peningkatan angka kenakalan remaja yang saat ini meningkat tajam tidak dapat dibiarkan begitu saja. Termasuk kejaksaan dan guru harus campur tangan supaya masa depan siswa tidak hancur," ujar Kepala Kejaksaan Negeri Tobasa, Dr. Robinson Sitorus SH, MH.
Kajari menyampaikan, penyampaian materi 'Sadar Hukum Jaksa Masuk Sekolah' adalah sebagai program Kejaksaan Agung dan harus disampaikan kepada siswa dengan tujuan bagaimana hukum lebih dekat dengan masyarakat sehingga angka kriminal dan kejahatan bisa ditekan yang saat ini peningkatannya cukup memprihatinkan.
"Harapan kami, cita-cita siswa harus tercapai maka dari itu jauhilah mulai dari sekarang apa yang dimaksud melanggar hukum," sebutnya seraya melempar sejumlah pertanyaan tentang hukum kepada siswa.
Jaksa Intel, Putra Siregar dalam penyampaian materinya menyebut bahwa Toba Samosir saat ini salah satu daerah yang memiliki angka tertinggi akan berbagai kejahatan yang dilakukan siswa untuk itu harus benar-benar dilakukan pendekatan dan pemahaman hukum supaya siswa tidak terjebak dalam pelanggaran.
"Termasuk narkoba, seks bebas, judi dan percabulan dampak dari perbuatan ini adalah benar-benar merusak masa depan siswa dan akhirnya akan berhadapan dengan hukum. Bagaimana supaya tidak terjebak disinilah arti dan kegunaan Jaksa Masuk Sekolah," terangnya.
Ditambahkan Jaksa pemateri lainnya, Jasron Malau. Ia mengatakan sudah saatnya siswa pokus dalam pendidikan dan tidak terlena akan sajian internet yang bisa merusak akhlak dikarenakan tontonan yang tidak mendidik atas hal itu berupayalah sebagaimana pelajar yang ditunggu masa depan cerah.
"Guru dan orang tua harus lebih intensif melakukan pengawasan akan kegiatan dan aktifitas anak. Dengan adanya pengawasan yang baik maka niat dan kenakalan anak dapat diatasi," terangnya juga menyebut di Tobasa peningkatan bentuk kekerasan terhadap anak terjadi.
Kepala Cabang Pendidikan Sumut Wilayah Tobasa, Alfred Silalahi dalam sambutannya atas kehadiran Jaksa memberi pemahaman hukum kepada siswa adalah sesuatu yang sudah ditunggu supaya siswa tidak ada masuk ke Kejaksaan.
"Cukuplah Jaksa masuk ke sekolah dan jangan sampai ada siswa mendatangi kejaksaan oleh karena perbuatan yang melanggar hukum," ucapnya.
Sosialisasi program Sadar Hukum oleh Kejaksaan Negeri Tobasa yang dihadiri sejumlah Kepala Sekolah termasuk Kepsek SMKN 1 Balige, Tigor Siahaan, Sekretaris Diknas Tobasa Bosi Sianipar dan perwakilan guru tampil sebagai moderator adalah Kasintel Gilberth Sitindaon.