Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kawasan hutan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatara Utara yang akan dijadikan untuk proyek PLTA disebut tidak mengancam keberlangsungan hidup orangutan yang ada di dalamnya. Orangutan itu disebut-sebut masih bisa hidup di kawasan hutan itu.
Demikian dikatakan salah seorang peneliti dari Universitas Nasional (Unas) Didik Prasetyo saat menjadi pemateri seminar orangutan yang digelar PT North Sumatra Hydro Energy (NSHE). Seminar berlangsung di Hotel Cambridge Jalan S Parman, Medan, Rabu (19/2/2020).
"Tidak ada pengaruhnya. Karena mereka masih bisa hidup di kawasan itu," kata Didik.
Dalam seminar itu dipaparkan bahwa keberadaan PT NSHE tidak menganggu habitat orangutan yang ada di dalamnya.
Salah seorang perserta seminar Siti dari Departemen Kehutanan Universitas Sumatra Utara (USU) mempertanyakan kredibilitas hasil penelitian yang disampaikan. Menurut Siti, orang yang paling tahu tentang ekosistem hutan itu tentunya adalah orang sekitar bulan orang dari luar.
"Lucu juga, kami yang dari USU ini hanya jadi penonton. Padahal kami yang paling paham rumah kami," kata Siti.
Secara khusus, Siti mempertanyakan keakuratan data tentang orangutan yang salah satunya didasarkan keberadaan rumah orangutan. Menurut Siti adalah hal yang sulit memastikan sebuah rumah orangutan.
Menjawab itu, Didik mengakui, secara kasat mata memang sulit membedakan rumah orangutan dengan jenis mamalia lainnya semisal binturong. Namun bagi yang sudah terbiasa dan pernah melihat langsung orangutan membangun rumahnya, akan bisa dengan mudah memastikannya, bahkan secara kasat mata.