Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Suhu politik menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sumut di internal partai beringin mulai menghangat. Aksi saling dukung-mendukung jagoannya menjadi Ketua Golkar Sumut mulai dilontarkan. Bahkan, di internal organisasi Tri Karya pendiri Golkar, yakni SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia), terjadi perbedaan dukungan calon.
Jika SOKSI Sumut yang diketuai Indra Alamsyah mendukung Yasir Ridho Lubis sebagai Ketua Golkar Sumut dalam Musda yang digelar sebelum 5 Maret 2020, maka dukungan berbeda disampaikan SOKSI Sumut yang dipimpin Freddy Sembiring.
Kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (20/2/2020), Freddy menegaskan pihaknya siap mengawal proses pemenangan Musa Rajekshah (Ijeck) agar terpilih menjadi Ketua Golkar Sumut yang baru. Menggantikan Ahmad Doli Kurnia yang masih berstatus sebagai pelaksana tugas ketua.
Kebijakan mengawal pemenangan Ijeck, terang Freddy, yang juga Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sumut, sesuai dengan perintah Ketua Depinas SOKSI, Ali Wongso Sinaga. Tidak bisa tidak, perintah agar mengawal Ijeck hingga terpilih harus dijalankan.
"Sebagai anggota yang patuh kepada pimpinan SOKSI yang sah sesuai keputusan Kemenkumham dan Kemendagri, Depidar SOKSI Sumut akan menjalankan perintah mengawal pemenangan Ijeck di Musda Golkar mendatang," tegasnya didampingi Sekretaris dan Wakil Ketua SOKSI Sumut, Gandhi Situmeang, SE Ak dan Horas Sitompul.
BACA JUGA: SOKSI akan Pilih Yasir Ridho Jadi Ketua Partai Golkar Sumut dalam Musda
Secara prinsip, Freddy menegaskan, demi membesarkan Golkar di Sumut sangat strategis memenangkan Ijeck menjadi ketua partai. Karena dia berstatus sebagai pimpinan pemerintahan, yakni wakil gubernur. Sepanjang sejarah perjalanan Golkar, partai berlambang pohon beringin tersebut tidak sekalipun pernah berada di luar pemerintahan. Mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
Bukan berarti kader lainnya, seperti Yasir Ridho Lubis yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut tidak bisa membesarkan Golkar. Tetapi yang lebih strategis saat ini untuk mencapai tujuan tersebut adalah jika kepimpinan partai ada pada Ijeck.
Soal adanya pernyataan Sekretaris Golkar Sumut, Amas Muda Siregar, yang menyebutkan Ijeck bukan kader Golkar, Freddy membantah. Pertama, mengingat Ketua DPD Golkar sebelumnya, Ajib Shah, tak lain adalah Om-nya Ijeck, dengan demikian spirit dan prinsip perjuangan partai tersebut sudah ada padanya.
Kedua, pada musyawarah nasional pemilihan Ketua Umum DPP Golkar beberapa waktu lalu, Ijeck hadir sebagai peserta yang mengenakan badge. Kehadirannya atas undangan Airlangga Hartarto sebagai Ketum.
"Dari situ kan sudah terlihat ada tanda-tanda zaman bahwa Ketum Airlangga Hartarto merestui Ijeck memimpin Golkar Sumut," papar Freddy.
Tuturnya, demi mengawal pemenangan Ijeck pihaknya melakukan proses konsolidasi ke DPD-DPD Golkar tingkat kabupaten/kota. Agar dukungan terhadap Ijeck di musda kelak kian menguat.
Selain dari SOKSI, sebelumnya dukungan terhadap Ijeck juga secara terbuka telah disampaikan sayap Golkar lainnya, yakni Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO).