Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Ansor Siregar memprediksi Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah alias Ijeck telah mendapat dukungan dari DPD II Partai Golkar kabupaten/kota.
Menurutnya, dukungan yang diperoleh Ijeck berasal dari 3 lapisan. Pertama, restu penentu tertinggi dalam Golkar. Kedua, dari kalangan pengurus DPD tingkat I. Ketiga, dari pengurus DPD tingkat II Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara.
"Jika hanya peroleh restu pusat dan bermodalkan dukungan kolega-koleganya pada kepengurusan Sumut, tanpa menguasai kalangan pemilik suara mayoritas dalam musda, yakni DPD tigkat II kabupaten/kota, ia tak akan berani maju," ujar Shohibul, di Medan, Jumat (21/2/2020).
Ia menilai pro kontra majunya Ijeck dalam Musda Parta Golkar karena dianggap tidak sesuai dengan AD/ART adalah hal yang biasa.
"Semua sangat faham bahwa Golkar itu sangat fleksible atau malah pragmatis sekaligus realistis. Hal itu yang membuatnya selalu mampu b
peroleh jalan keluar dalam keadaan sulit sekali pun," jelasnya.
Ke depan, kata dia, Ketua DPD Partai Golkar Sumut terpilih memilik beban tugas konsolidatif dan tugas kekuasaan. Di mana, tugas konsolidatif untuk memastikan soliditas pengurus sampai ke tingkat terbawah agar selain memiliki etos kerja untuk meningkatkan peran politik, juga memastikan semua perhelatan politik dapat dilalui dengan tingkat keberhasilan.
"Jenis konsolidasi Golkar sekarang ini tampaknya harus lebih ditujukan untuk menghadirkan rasa betah para kader agar tak lagi merasa ingin melompat ke sana dan ke mari," bebernya.
"Kader Golkar umumnya memiliki sumberdaya unggul sehingga kemampuannya bisa memudahkannya bermigrasi tak ubahnya seperti para bintang sepakbola terkenal di Eropa itu. Umumnya hal ini selalu terkait dengan reward dan punishment yang diterima kader. Karena itu harus diperhatikan serius, termasuk memberi peran strategis yang membuat para kader senior tetap merasa dihargai," imbuhnya
Kata dia, konsolidasi juga begitu penting menghadirkan gairah baru di kalangan organisasi pendukung. Karena hal tersebut, sama pentingnya dengan memunculkan faktor daya tarik bagi kalangan pemilih baru atau milenial agar mereka tidak merasa masuk di lingkungan yang asing.
"Secara berurutan ada beberapa perhelatan politik yang penting dalam kurun kurang 5 tahun ke depan yang tak mungkin diabaikan oleh Golkar, yakni pilkada serentak 2020, Pilgubsu dan Pemilu. Hari ini di beberapa Kabupaten dan Kota yang akan menyelenggarakan Pilkada di 23 Kabupaten dan Kota di Sumut Golkar tidak memiliki syarat yang cukup untuk memajukan calon tanpa berkoalisi dengan partai lain," ungkapnya.
"Pilgubsu 2024 berdekatan waktu dengan pemilu. Dengan jabatan sebagai Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck pasti akan lebih leluasa menentukan apakah akan maju sebagai calon gubernur atau tetap berpasangan mendampingi Edy Rahmayadi untuk periode kedua," tukasnya.
Seperti diketahui, selain Ijeck ada Ketua Harian DPD Partai Golkar, Yasir Ridho Lubis yang juga berniat maju dalam musda X DPD Partai Golkar Sumut.