Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem yang mendukung menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution menjadi calon Wali Kota Medan pada PIlkada Serentak 2020 belum bisa dipercaya. Sebagaimana pernah dialami mantan Gubernur Sumatera Utara, Erry Nuradi. Saat itu Surya menyatakan mendukung kader Nasdem tersebut maju menjadi calon gubernur. Pada kenyataannya saat itu Erry batal didukung, bahkan sama sekali tidak ikut menjadi calon gubernur.
Padahal, ketika itu Surya sudah berkoar-koar di depan ribuan pendukung mantan Bupati Serdang Bedagai tersebut yang memenuhi Lapangan Merdeka Medan. Pada akhirnya, Nasdem mendukung Edy Rahmayadi yang berpasangan dengan Musa Rajekshah.
"Sepanjang surat pernyataan dukungan resmi kepada Bobby Nasution belum disampaikan, pernyataan tersebut tak bisa dipegang. Siapa pasangannya juga belum jelas," ungkap pengamat politik dari Universitas HKBP Nommensen Medan, Dimpos Manalu kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (21/2/2020).
BACA JUGA: Surya Paloh Dukung Bobby Nasution, Nasdem Medan: Belum Tertulis
Seperti diberitakan, pada Kamis (20/2/2020), saat peresmian Kantor DPW Nasdem Sumut di Medan, Surya Paloh bersama jajaran petinggi partainya menegaskan akan mendukung Bobby bertarung di Pilkada Kota Medan pada 23 September mendatang. Dikatakannya, dukungan terhadap Bobby diberikan berdasarkan survei yang mereka lakukan, di mana suami Kahiyang Ayu tersebut berada di posisi terbaik. Dari nama-nama lainnya, termasuk Plt. Wali Kota Medan, Akhyar Nasution.
Menurut doktor politik lulusan Universitas Gajah Mada ini, terdapat dua maksud tertentu sehingga Surya Paloh menegaskan partainya akan mendukung Bobby. Pertama, guna membuat senang Jokowi yang sedari awal mereka usung dalam kontestasi Pilpres tahun lalu. Kedua, guna melihat reaksi partai politik lainnya siapa sesungguhnya yang akan diusung menjadi Wali Kota Medan.
Secara objektif, terang Dimpos yang juga mantan Direktur Eksekutif Perkumpulan KSPPM Parapat ini, belum ada alasan kuat bagi publik di Kota Medan kelak menjatuhkan pilihan kepada Bobby menjadi pemimpin. Dari sisi kiprah politik, jejaknya belum ada. Soal kepemimpinan dan kontribusi bagi pembangunan dan pemberdayaan warga juga tak terlihat.
“Peluang Bobby tentu ada. Tapi tergantung siapa pesaingnya. Jika partai-partai kelak dapat mencalonkan figur alternatif yang lebih berkualitas, track record-nya sudah dikenal baik oleh publik Kota Medan, atau figur lain yang boleh saja datang dari daerah lain namun dikenal memiliki prestasi yang bagus, ambisi Bobby bisa kandas,” terangnya.
Terhadap figur-figur lain yang juga berhasrat ikut bertarung di kontestasi Pilkada Medan, Dimpos menyatakan tidak perlu panik atau kehilangan percaya diri. Contohnya; Akhyar Nasution, Ikhwan Ritonga, Sutrisno Pangaribuan atau yang lainnya.
"Akhyar saya kira sebaiknya terus saja melakukan pendekatan terhadap PDI Perjuangan, tak usah terpengaruh sikap Surya Paloh. Saya pikir PDIP dalam posisi dilematis saat ini apakah akan mendukung Bobby atau Akhyar. Pun demikian nama-nama balon lainnya," tuturnya.
Sementara itu saat dijumpai seusai mengikuti serah terima jabatan Kepala Badan Pengawas Keuangan Perwakilan Sumut, Akhyar enggan berkomentar saat ditanyai pendapatnya tentang ucapan Surya Paloh yang mendukung Bobby Nasution. "Nantilah ya... nantilah ya," ucapnya sambil bergegas masuk menuju mobilnya.