Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah tokoh dari berbagai profesi yang tertarik dengan peninggalan sejarah dan budaya, khususnya di Sumatra Utara, mendeklarasikan Deli Heritage Society (DHS). Acara deklarasi ini dilakukan usai menggelar workshop dengan tema "Narasi Deli Heritage Society" di kantor Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, Minggu, (23/2/2020). Demikian keterangan tertulis yang diterima medanbisnisdaily.com, Minggu malam (23/2/2/2020).
Salah seorang penggagas DHS, M Abdul Ghani, mengatakan, DHS merupakan sebuah jaringan pakar, praktisi dan peminat warisan budaya terkait dengan konteks perkebunan tembakau Deli dan dampaknya pada sejarah dan budaya di Sumatera Utara. Sejarah dan budaya baik warisan benda (tangible) dan tak benda (intangible) yang terkait langsung ataupun tidak langsung dengan perkebunan di Sumut, terkait dengan tanah dan masyarakat di Sumut.
Nama Deli Heritage Society dipilih sebagai pengakuan simbol identitas Sumatra Utara sebagai sumber Tembakau Deli yang terkenal sebagai produk khas dan berkualitas sejak abad 19, jelas Abdul Ghani.
Penggagas DHS lainnya, yang juga Kepala Museum Perkebunan, Sri Hartini menambahkan, DHS merupakan forum terbuka dimana semua individu maupun organisasi yang memiliki ketertarikan dengan sejarah dan budaya perkebunan di Sumatera Utara dapat menjadi anggota.
Sementara itu, penggagas lainnya, Osmar Tanjung, menjelaskan, meskipun perkebunan merupakan dasar pendiriannya DHS, tidak berarti sejarah dan warisan budaya lain tidak menjadi konsern DHS.
"Ketertarikan DHS adalah sejauhmana ia berhubungan dengan tanah dan masyarakat perkebunan Sumatra Utara dan sekitarnya, dan sejauh mana kegiatan perkebunan dan kehidupan sehari-hari perkebunan berdampak terhadap pembangunan dan pemahaman baru tentang sejarah dan warisan budaya perkebunan di Deli/perkebunan Sumut," ujarnya.
Hadir dalam deklarasi di antaranya Bupati Serdang Bedagai Soekirman, tokoh perkebunan di Sumut yang juga perpustakaan berjalan bagi PTPN, Sudjai. Selain itu juga hadir Direktur PTPN III M. Gusmar, Direktur PTPN IV Rizal Damanik, Andi (PT. Lonsum) dan mewakili dari PT Socfindo.
Sementara praktisi budaya yang hadir di antaranya Choking Susilo Sake, Edi Ikhsan, Pikarwin, pegiat seni dari komunitas Jede, Yono dan perwakilan dari Badan Warisan Budaya Sumut. Acara deklarasi ditutup oleh Direktur PPKS, M. Edwin Syahputra Lubis dengan sesi foto bersama.