Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Setelah melalui proses yang panjang, hingga di karantina di Natuna Kepulauan Riau, Diza Laila (18) salah seorang mahasiswa Indonesia di Wuhan, Cina asal Sumatra Utara (Sumut) akhirnya dapat kembali ke kediamannya di Medan.
Diza juga merasa senang, selain dinyatakan sehat dari virus corona (COVID-19), ia juga kini sudah dapat berkumpul kembali dengan keluarganya.
Ditemui bersama Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan, Diza menceritakan, saat ia meninggalkan Kota Wuhan untuk dijemput pemerintah Republik Indonesia, kota terbesar kedua setelah Beijing tersebut menurutnya sudah seperti kota mati. Selain supermarket untuk menjual makanan, kata dia, tidak ada lagi aktivitas lain yang berjalan di sana.
"Di Wuhan ada 11 juta penduduknya karena sebagai kota terbesar kedua. Tetapi setelah virus corona mewabah, Wuhan pun lalu menjadi seperti kota mati," ungkapnya kepada wartawan, Senin (24/2/2020).
Lebih lanjut, mahasiswi University of Teknologi jurusan computer science semestar satu di Wuhan ini mengatakan, dirinya juga sempat merasakan ketakutan yang luar biasa saat masih disana. Apalagi tak lama setelah COVID-19 mewabah, Kota Wuhan langsung diisolasi oleh pemerintah China, sehingga tidak ada yang boleh masuk dan keluar dari Kota itu.
"Pada pertengahan Januari, saya sempat ingin pergi ke Beijing karena kasus virus corona masih sedikit disana. Tapi satu hari sebelum keberangkatan, Kota Wuhan sudah di lockdown, sehingga tidak bisa lagi kemana-mana," jelasnya.
Karenanya, Diza pun menjelaskan, dirinya hanya bisa berdiam diri di asrama kampus mereka. Hingga akhirnya pada 1 Februari ia dan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Wuhan dijemput oleh pemerintah Indonesia untuk kemudian di karantina di Natuna.
"Kami disana sudah sangat takut dan pengen cepat balik ke Indonesia. Di kampus kami ada 14 orang WNI, dan hanya saya sendiri yang berasal dari Sumut," terangnya.
Selama 14 hari di karantina di Pulau Natuna, Diza mengaku setiap hari menjalani pemeriksaan kesehatan, serta rutin menjalani olahraga. Akan tetapi saat karantina, ia mengaku sempat merasakan pusing. Namun setelah di cek ternyata hanya masuk angin biasa saja.
"Memang sempat mikir apa tertular, rupanya hanya masuk angin saja. Tapi sekarang sudah yakin aman, apalagi kami yang di karantina di Natuna juga mendapatkan sertifikat bahwa bebas dari virus corona," ucapnya.
Diza mengakui, memang setelah tiba di Medan, beberapa diantara teman dan lingkungan tempat tinggalnya masih ada yang takut berinteraksi dengan dia. Namun menurut Diza, hal ini hanya karena kurangnya informasi yang didapatkan.
Dalam kesempatan ini, wanita yang mendapatkan beasiswa dari Kedutaan China ini mengaku masih tetap menjalani perkuliahan secara live streaming dengan kampusnya di Wuhan. Karenanya ia berharap China khususnya Wuhan dapat segera kembali aman, agar ia bisa melanjutkan studinya di negeri tirai bambu tersebut.
"Sebetulnya pengen balik kuliah lagi kesana kalau sudah aman. Untuk sekarang saya hanya bisa belajar melalui kelas online," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan mengaku senang bahwa warga Sumut yang menjalani karantina di Natuna dalam keadaan sehat. Namun ia menegaskan, bahwa semua warga Indonesia yang menjalani karantina dalam keadaan sehat dan tidak perlu dikhawatirkan.
"Karena selama karantina kalau dia terinfeksi maka pasti akan terlihat. Artinya selesai dari Natuna, mereka dipastikan sehat," ucapnya.
Karenanya ia mengimbau agar masyarakat Sumut tidak perlu khawatir. Ia juga meminta agar setiap informasi terkait virus corona yang kurang baik agar dapat di cek dulu kebenaranya.
"Kita juga meminta masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) beruang makan makanan bergizi, istirahat seimbang, hindari rokok, olahraga teratur makan buah dan sayur agar terhindar dari berbagai penyakit termasuk COVID-19," paparnya.
Lebih lanjut Alwi mengatakan, dari 84 warga baik WNI dan WNA yang menjalani karantina rumah, semuanya pada Minggu (23/2/2020) semuanya juga sudah selesai menjalani observasi. Saat ini sambung dia, semuanya sudah diperbolehkan untuk menjalani aktifitas seperti biasa.
"Sudah kembali beraktifitas seperti biasa. Bahkan mereka senang menjalani observasi, karena merasa pemerintah memberikan perhatian," tandasnya.