Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mantan Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Riza Fakhrumi Tahir membandingkan sosok Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah atau Ijeck dan Wakil Ketua DPRD Sumut, Yasir Ridho Lubis. Ketua Kosgoro 1957 Sumut ini memuji Ijeck sebagai orang baik, sehingga tepat menjadi Ketua DPD Partai Golkar Sumut periode 2020-2025. Sebaliknya, Yasir Ridho Lubis yang terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Golkar Sumut dalam Musda bberapa waktu lalu dinilainya bukan orang baik.
Riza pun bersikeras bahwa Musda yang menetapkan Yasir Ridho sebagai Ketua Golkar Sumut tidak sah."Ketua Umum DPP Partai Golkar, Pak Airlangga itu orang baik, maka dia harus didukung orang-orang baik. Bukan hanya di DPP, DPD provinsi hingga kabupaten/kota. Kami melihat siapa yang baik adalah Musa Rajekshah," jelasnya di Medan, Minggu (1/3/2020) sore.
Meski Musa Rajekshah tidak memenuhi syarat untuk menjadi Ketua DPD Partai Golkar Sumut karena bukan kader Golkar dan belum pernah menjadi pengurus dalam satu periode sebagaimana aturan dalam AD/ART Partai Golkar, ia menyebut Ijeck tidak berdiri sendirian.
"Dia (Ijeck) tidak berdiri sendiri. Dia tampil, berani hadir dalam kegiatan kepartaian, kalau tidak ada yang mendorong, dia tidak akan maju, tidak akan melakukan tindakan politik di Golkar Sumut, sampai berkeinginan maju tentu ada yang mendorong," paparnya.
"Siapa yang mendorong, Airlangga tidak pernah ngomong itu secara langsung sama saya. Tapi saya yakin elite di DPP Golkar itu mendorong Ijeck menjadi Ketua Golkar Sumut," bilangnya.
Karena Ijeck orang baik, maka Kosgoro 1957 ikut memilih dan mendukung Musa Rajekshah. "Dia orang baik, Golkar harus dipimpin orang baik," tegasnya.
Sedangkan Yasir Ridho disebur Riza Fakhrumi Tahir bukan sebagai orang baik. Sebagai mantan Sekretaris DPD I Partai Golkar Sumut, ia paham betul sosok Yasir Ridho Lubis. Sehingga ia bisa mengambil kesimpulan bahwa Yasir Ridho bukan orang baik.
BACA JUGA: Kosgoro 1957: Bakal Ada Kejutan di Golkar Sumut
"Saya pernah jadi sekretaris, Ridho bukan orang baik, saya tidak boleh oleh Ridho untuk mengetahui perihal keuangan, ada dugaan penyalahgunaan bantuan Rp1,1 miliar dan bantuan DPP dan bantuan Pemprov Sumut," tegasnya.
Kata dia, Ridho yang saat itu menjadi Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumut berhasil mempengaruhi Ahmad Doli Kurnia dan Bendahara DPD Partai Golkar Sumut.
"Ridho itu tidak mengizinkan saya menandatangani dokumen partai di bank, saya sekretaris, saya dihalangi bertemu si A, B, C. Ridho yang mendorong Doli untuk memberhentikan saya sebagai sekretaris. Karena dari awal saya tidak mendukung dia, ini pribadi, tapi berkaitan, sampai proses musda memaksakan kabupaten/kota mendukung dia," terangnya.
Belum ada konfirmasi kepada Yasir Ridho atas pernyataan Riza Fakhrumi Tahir ini.