Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labura. Hilangnya gambar lembu pada logo Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut, telah lama menjadi pertanyaan masyarakat. Pasalnya, logo tersebut sudah pernah disosialisasikan sebagai logo pada awal terbentuknya Kabupaten Labura yang sekarang sudah berusia lebih dari 11 tahun.
Ketua DPRD Kabupaten Labura, Drs Ali Tambunan mengatakan kepada medanbisnisdaily.com, Senin (2/3/2020) bahwa perubahan logo, yakni hilangnya gambar lembu, sudah lama diseminarkan sejak awal terbentuknya Labura. Menurutnya, pembahasan akan perubahan itu dihadiri oleh Pemkab Labura, anggota DPRD, tokoh pemekaran dari masing-masing kecamatan, dan elemen masyarakat.
"Di rancangan itu dulu ada gambar sawit, karet, lembu, maupun pabrik. Setelah diseminarkan di kantor dewan, bahwa produk di Labura itu karet dan sawit. Zona industrinya pabrik sawit dan karet. Labura bukan penghasil lembu. Produk apa yang diandalkan maka itu yang ditampilkan, makanya hilang gambar lembu," kata politisi Partai Golkar itu.
Dijelaskan, sudah sejak lama adanya perubahan tersebut. Bahkan perubahan itu masih di era Plt. Bupati Labura saat awal terbentuknya Kabupaten yang berdiri pada tanggal 21 Juli 2008.
"Itu logo yang pakai lembu itu belum pernah berjalan, masih gagasan, rancangan. Belum pernah diresmikan secara sah, namun sudah disosialisasikan. Jadi itu masih gagasan. Saat seminar, lembu tidak dimasukkan," jelasnya.
Dikatakan, lembu belum masuk kategori Pendapatan Asli Daerah. Di kawasan pesisir serta pegunungan Labura, lembu tidak dominan.