Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pengamat politik, Sohibul Anshor Siregar menilai bergabungnya Bobby Nasution ke PDIP adalah hal yang wajar. Sebab, hal tersebut merupakan upaya untuk bisa lebih diterima ketika diajukan sebagai calon Wali Kota Medan.
"Tidak ada orang yang dapat menghalangi itu meski pun orang tahu bahwa motif menjadi anggota PDIP memang untuk lebih memperkecil resistensi (penolakan) dicalonkan," ujarnya, di Medan, Jumat (13/3/2020).
Dengan bergabung ke PDIP, Sohibul meyakini Bobby Nasution dan timnya berharap akan bisa diusung oleh Parpol Pemenang Pemilu 2019itu.
"Kita perlu waktu untuk menyaksikan apakah resistensi internal PDIP akan menurun atau malah makin tinggi dan itu sangat diperlukan oleh DPP PDIP untuk pengambilan keputusan," jelasnya.
Akademisi asal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara itu memprediksi ada 2 hal yang menyebabkan Bobby Nasution menjadi kader PDIP.
"Pertama, karena membaca ada green light dan karena itu agar beban pusat tidak terlalu besar, maka ia dianjurkan agar masuk PDIP. Jika tak ada tanda-tanda, itu akan sedikit fatal baginya diusung oleh partai lain, padahal meski baru sekejap ia sudah menjadi anggota PDIP. Kedua, karena ingin menambah kekuatan pertimbangan bagi PDIP Pusat maka tanpa pikir panjang ia merasa masuk PDIP akan menambah kredit poin baginya," bebernya.
Namun, peluang Akhyar dan Bobby diusung PDIP diyakininya sangat berimbang. "Apa yang dilakukan oleh Bobby adalah pertanda kekuatan figuritas Akhyar Nasution yang sekarang menghadapi pro dan kontra pada tingkat pengambilan keputusan final di DPP PDIP," tukasnya.
Seperti diketahui, Bobby Nasution telah resmi menjadi kader PDIP terhitung 12 Maret 2020. Keputusan bergabung ke PDIP diambil Bobby hanya berselang dua hari setelah Bobby dipanggil menghadap pengurus DPP PDIP di Jakarta.