Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PSMS Medan mendapat kabar tak mengenakkan jelang persiapan mereka menatap Liga 2 musim 2020 nanti. Pasalnya, PSMS disebut menunggak sisa gaji dua pemain naturalisasinya.
Kedua pemain itu masing-masing, Mamadou Lamarana Diallo dan Mohammadou Al Hadji sejak September hingga Desember 2019 lalu.
Alhasil Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) menyurati manajemen PSMS dan juga meminta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk tidak mengeluarkan rekomendasi digulirkannya Liga 2 musim 2020 sampai klub yang dimaksud melunasi gaji pemainnya.
Hal itu pun memantik reaksi keras dari manajemen PSMS Medan. Melalui Sekum, Julius Raja, dirinya menerangkan duduk persoalan sebenarnya.
Di mana mereka disurati APPI pada 8 Oktober 2019 terkait tunggakan gaji. Selanjutnya, PSMS Medan menyurati balik dan menjelaskan status kedua pemain.
"Kedua pemain itu dikontrak Juni hingga Desember 2019, namun pada Agustus pelatih Abdul Rahman Gurning mengevaluasi kedua pemain dan memutuskan tidak lagi memakai jasanya. PSMS pun secara bagus memutus kontrak pemain sesuai klausul dengan membayarkan gaji bulan terakhir dan kompensasi satu bulan gaji. Kita minta dimediasi oleh APPI agar dipertemukan dengan kedua pemain. Sayang surat yang dilayangkan tak dibalas APPI," terang King saat dikonfirmasi medanbisnisdaily.com, di Sekretariat Mini Kebun Bunga Medan, Sabtu (14/3/2020) sore.
Masih menurut King, pihaknya menyesalkan sikap APPI yang hanya mendengarkan pemain tanpa mau mendengarkan keterangan kedua belah pihak.
"Apalagi si Mamadaou juga telah bermain dengan Tuban sejak September 2019. Jika dia mengaku masih terikat kontrak dengan PSMS dan menuntut gaji, dia seharusnya tidak main ke klub lain. Tapi kok diizinkan oleh badan Liga?. Berarti dia kan udah bebas kontrak statusnya. Ini saja udah jelas," tegasnya.
Terkait hal itu pihaknya akan menuntut balik kedua pemain dan juga APPI dengan menyurati National Despute Resolution Chamber (NDRC) selaku lembaga yang mengurusi sengketa pemain yang diakui FIFA.
"Kita sudah adukan ke NDRC dan tinggal menunggu lanjutannya kami juga akan bereaksi keras dengan sikap APPI karena secara tidak langsung sudah merusak citra klub ini," tutupnya.