Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jenewa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong agar negara-negara dunia semakin memperluas pemeriksaan terhadap setiap 'suspect' virus Corona atau COVID-19 yang muncul. Seruan ini disampaikan saat sebagian besar kasus dan kematian akibat virus Corona ada di luar wilayah China daratan.
"Anda tidak bisa melawan api dengan mata tertutup," ucap Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers virtual dari kantor PBB di Jenewa, Swiss, seperti dilansir AFP, Selasa (17/3/2020).
"Dalam sepekan terakhir, kita melihat eskalasi cepat kasus-kasus COVID-19," sebutnya, merujuk pada jumlah korban meninggal secara global melebihi 7 ribu orang.
Tedros menyebut bahwa kini ada lebih banyak kasus dan kematian akibat virus Corona yang dilaporkan di negara-negara lain di luar China, yang menjadi asal virus ini. Angka pastinya tidak disebut lebih lanjut oleh Tedros, namun menurut penghitungan AFP, jumlah kasus virus Corona secara global kini melebihi 181.500 kasus.
Lebih lanjut, Tedros memperingatkan bahwa lonjakan jumlah kasus tidak diimbangi dengan peningkatan upaya pemeriksaan dan isolasi. "Kita tidak melihat peningkatan yang cukup mendesak dalam pemeriksaan, isolasi dan pelacakan kontak, yang merupakan tulang punggung dari respons (terhadap virus Corona)," ujarnya.
Dia memuji langkah-langkah dramatis yang dilakukan pemerintahan berbagai negara, termasuk meliburkan sekolah dan menutup pertokoan. "Langkah social distancing bisa mengurangi penularan dan memampukan sistem kesehatan untuk mengatasinya," sebutnya.
Namun Tedros menegaskan bahwa langkah itu saja tidak cukup untuk menghilangkan pandemi virus Corona. Dia menekankan perlu memutus rantai penularan.
"Untuk melakukan itu, Anda harus memeriksa dan mengisolasi," tegasnya. "Periksa, periksa, periksa. Periksa setiap kasus 'suspect' (virus Corona)," imbuh Tedros dalam seruan untuk negara-negara dunia.
Dalam pernyataannya, Tedros menyebut pandemi virus Corona yang kini masih merajalela sebagai 'Krisis kesehatan global yang menentukan era kita'.
"Berhari-hari, berminggu-minggu dan berbulan-bulan ke depan akan menjadi ujian bagi tekad kita, ujian bagi kepercayaan kita pada sains dan ujian bagi solidaritas. Krisis semacam ini cenderung memunculkan yang terbaik dan terburuk dalam kemanusiaan," tandasnya.(dtc)