Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mewajibkan jajaran pengawas Pilkada 2020 untuk melengkapi diri dengan masker dan cairan pembersih jika skenario yang mengharuskan untuk bertatap muka dengan calon pemilih dilakukan. Ini untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19.
"Ada plan A situasi, baik jika berjalan. Yang kita butuhkan SOP semacam aturan jajaran pengawas jika tatap muka. Misal verisikfasi, maka jika tahapan ini berlangsung 26 Maret, kita haruskan bekali diri dengan hand sanitizer dan masker untuk antisipasi corona, demikian pula dengan tahapan coklit. Ini skenario pertama sebagaimana direkomendasikan ke KPU," kata Komisioner Bawaslu M Afifuddin dalam jumpa pers di kantornya yang disiarkan channel YouTube Bawaslu, Selasa (17/3/2020).
Pihaknya juga akan menggelar rapat dengan Menko Polhukam Mahfud Md atau Mendagri Tito Karnavian untuk pembahasan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Pilkada 2020. Bawaslu juga sudah memetakan zona merah daerah yang ada kasus corona.
"Jika skenario pertama tidak jalan ada mekanisme Pemilu lanjutan di mana sebagian tahapan tidak dilanjutkan, misal verifikasi calon perseorangan, atau skenario ketiga Pemilu susulan seluruh tahapan tidak bisa tapi di sebagian daerah. Beberapa daerah masuk zona merah di antaranya Bekasi, Depok, Purwakarta, Tangerang, Tangsel, Solo, Pontianak, Manado, Bali, Yogya," kata Afif.
Kebijakan untuk membatasi perjumpaan fisik di area Bawaslu sampai akhir Maret 2020. Aktivitas yang bersifat pengumpulan massa juga dihentikan sementara.
"Bawaslu sudah ambil kebijakan seluruh aktivitas perjumpaan fisik ditiadakan sampai akhir Maret sebagaimana imbauan pemerintah untuk antisipasi perjumpaan fisik penyebaran corona. Antisipasi, seluruh kantor kami termasuk Bawaslu RI, mekanisme dicek suhu badan dan bersihkan tangan dengan hand sanitizer. Seluruh aktivitas pencegahan kumpulkan massa dihentikan sementara sampai akhir bulan, atau sampai melihat perkembangan virus corona," ujar Afif.(dtc)