Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) kian menguat terhadap rupiah hingga menyentuh level Rp 15.400 pada pagi ini. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.187. Bahkan data Google memperlihatkan dolar AS sudah tembus Rp 16.000.
Lantas bagaimana dengan mata uang lainnya?
Menurut ekonom Bank Permata Josua Pardede tidak hanya rupiah yang babak-belur dihajar dolar AS. Khususnya di Asia, seluruh mata uang ikut tersungkur melawan kurs Negara Paman Sam.
"Seluruh mata uang Asia melemah terhadap dolar AS, termasuk SGD (dolar Singapura)," kata dia, Kamis (19/3/2020).
Dari data yang dia sampaikan per hari ini, dolar Hong Kong -0,03%, Peso Filipina -0,28%, Renminbi China -0,35%, dolar Taiwan -0,57%, Baht Thailand -0,6%, Rupiah -0,6%, dolar Singapura -0,63%, Ringgit Malaysia -0,7%, Rupee India -0,85%, Yen Jepang -0,98%, Won Korea Selatan -3,13%.
Dia menjelaskan pelemahan rupiah dan seluruh mata uang negara berkembang melemah terhadap dolar AS menyusul kembali terkoreksinya pasar saham AS pada kemarin.
Dia menjelaskan, di tengah kekhawatiran pelaku pasar terhadap virus corona (Covid-19), investor akan memilih untuk mengurangi modalnya di pasar keuangan negara berkembang sehingga menyebabkan pelemahan nilai tukar.
"Pasar keuangan regional cenderung terkoreksi karena investor global mengurangi modalnya dari pasar keuangan negara berkembang dan masuk ke safe haven aset termasuk dolar AS," tambahnya.(dtf)