Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Presiden Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa negaranya masuk dalam darurat virus corona. Pernyataan tersebut dilontarkan dengan diikuti rencana menggelontorkan uang untuk mencegah penyebaran corona, maupun menjaga daya beli masyarakat di AS.
Pada perdagangan malam tadi, kinerja indeks bursa di AS diperdagangkan di dua zona, dan mampu ditutup positif rata-rata mendekati 1%. Walau demikian pada perdagangan pagi ini waktu Asia, indeks bursa futures di AS menunjukkan angka merah dengan penurunan sekitar 2% lebih. Pelemahan ini berpeluang menggiring pelemahan pada bursa di Asia termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pagi ini, IHSG langsung dibuka melemah di level 4.093,28. Bahkan IHSG telah meninggalkan level 4.000 dengan melemah 3,93% di level 3.942,46.
"Kekhawatiran pelaku pasar masih terus dibayangi oleh penyebaran corona itu sendiri. Saya menilai apa yang dilakukan Pemerintah AS saat ini menunjukkan kalau mereka juga mengalami kecemasan serius dari efek penyebaran corona tersebut," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Jumat (20/3/2020).
Dari pasar domestik, Indonesia kembali memangkas besaran suku bunga acuannya menjadi sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%. Pemangkasan besaran bunga acuan tersebut pada dasarnya memang akan membantu mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi. Meskipun belum sepenuhnya akan efektif dalam menciptakan pertumbuhan layaknya kuartal pertama tahun 2019.
Respon cepat BI kemarin juga banyak membantu kinerja mata uang rupiah yang sempat memburuk di atas 16.000/dolar AS. Ditutup di level 15.912/dolar AS pada perdagangan kemarin, pada pembukaan perdagangan saat ini, rupiah justru melemah dikisaran 15.962/dolar AS.