Medanbisnisdaily.com-Dairi. Wabah Virus Corona (Covid-19) yang tengah merebak saat ini membuat masyarakat Kabupaten Dairi resah. Jalanan dan pusat-pusat keramaian terpantau lengang.

Paling mencolok terjadi pada pekan di Pusat Pasar Sidikalang. Pantauan medanbisnisdaily.com, Sabtu (21/3/2020) siang, pekan setiap hari Sabtu ini terlihat sepi pengunjung. Padahal, biasanya pekan ini ramai dipadati warga yang berbelanja.

Para pedagang lebih banyak santai duduk-duduk di samping dagangannya, sembari berbincang satu sama lain.

"Biasanya ramai, tetapi kita lihat saat ini jumlah orang yang belanja menurun dratis dan sepi sekali," kata salah satu pedagang di Pekan Sidikalang, bermarga Angkat.

Menurut Angkat, sepinya pekan diduga imbas terbitnya imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk menghindari keramaian dan kontak langsung untuk menghindari penularan Virus Corona.

"Bisa jadi, gara-gara imbauan itu lah. Jadinya, warga lebih memilih berdiam diri di rumah dan mengurangi aktivitas bepergian, karena takut kena Corona," ujarnya.

Pedagang lainnya, Atun, juga berpendapat sama dengan Angkat. "Gara-gara Corona, orang yang mau belanja ke pasar jadi takut," ujarnya.

Selain penurunan kunjungan pembeli, karena takut Covid-19 juga membuat harga-harga kebutuhan hasil pertanian menurun. Namun, harga sembako mengalami kenaikan.

"Petani jadinya malas datang ke pasar untuk menjualkan hasil pertaniannya," sebut Atun.

Sementara itu, Direktur PD Pasar Kabupaten Dairi, Edward Hutabarat, menampik soal pasar jadi sepi pengunjung gara-gara wabah Covid-19. Menurutnya, penurunan jumlah pengunjung pasar belum begitu signifikan.

"Belum bisa dikatakan sepi sekali. Biasa-biasa saja," ujar Edward kepada medanbisnisdaily.com via selulernya.

Disinggung soal harga kebutuhan pokok di pasar terguncang gara-gara virus Corona, Edward tidak sependapat. "Harga ini kan tergantung hukum permintaan dan penawaran," tutur Edward.

Edward menambahkan, untuk mencegah penularan virus Corona di pasar, PD Pasar Dairi telah menyusun protokol.

Salah satu protokol tersebut, kata Edward, yakni penggunaan sarung tangan dan masker, baik oleh pedagang, maupun pembeli, untuk membatasi kontak langsung.

"Sudah kita susun dan kita ajukan kemarin. Mudah-mudahan cepat disetujui, sehingga bisa langsung diterapkan," pungkas Edward.