Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Sumut Fraksi PDIP, Rudi Hermanto, mengatakan dirinya telah memesan sebanyak 24 unit alat rapid test dari Cina. Alat tersebut dipergunakan untuk mengecek apakah seseorang positif atau negatif terjangkit virus corona atau covid-19.
"Pekan lalu setelah rapat dengan unsur pimpinan dewan, saya berinisiatif untuk memasan alat tes tersebut dengan bantuan teman-teman importir," ujarnya, ketika dikonfirmasi, Selasa (24/3/2020).
Menuru, ketika waktu normal proses pengiriman barang dari Cina ke Indonesia hanya 3-4 hari. Namun, karena pesanan alat tersebut melonjak, maka pengiriman memakan waktu lebih.
"Saya pesan atas nama anggota DPRD Sumut, dan alamat pengiriman ke kantor DPRD Sumut. Saat ini pabrik pembuatan alat tes tersebut hanya ada di Cina dan Korea Selatan, ada 171 negara yang antre memesan alat tersebut. Mudah-mudahan dalam waktu dekat alatnya tiba," jelasnya
Apabila alat tersebut sampai, Rudi ingin menyerahkannya ke Gubernur atau Wakil Gubernur Sumut untuk dipergunakan kepada pasien ODP (Orang Dalam Pengawasan) ataupun PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang ada di RSUP H Adam Malik.
BACA JUGA: Gubernur Edy Status ODP Corona, Ruang Kerja di Kantor Gubernur Disemprot Disinfektan
"Biar pasien ODP atau PDP itu tahu mereka positif atau tidak. Kalau positif tentu berbeda penanganannya, begitu juga sebaliknya," jelasnya.
Kata dia, rapid tes yang dipesannya itu hanya butuh wakti 15-20 menit untuk mengetahui hasilnya. Berbeda dengan alat yang dimiliki pemerintah yakni 10 hari baru bisa diketahui hasil.
"Ada juga kan alat bantuan dari Cina yang diterima Menteri Pertahanan, rapid tes itu ada juga, cuma belum tahu kapan Sumut akan kebagian, makanya saya pesan sendiri alatnya," bilangnya.
Untuk biaya, Rudi menyebut harga alat tersebut tidak mahal hanya berkisar Rp 300 ribuan untuk satu unit.
Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, pernah berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) wabah virus corona. Diketahui, mantan Pangkostrad itu pernah kontak langsung dengan Menteri Perhubungan, Budi Sumadi Karya. Sebagaimana diketahui, menteri Jokowi itu dinyatakan positif terkena virus corona (covid-19) dan hingga saat ini masih dalam perawatan rumah. Namun hasil pemeriksaan, Edy dan isterinya negatif corona.