Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kabar meninggalnya jurnalis medanbisnisdaily.com, Parlindungan Sibuea yang akrab dipanggil Lindung, direspon berbagai pihak yang mengenalnya. Termasuk oleh Wakil Ketua KPK Lily Pintauli Siregar. Pintauli mengaku mengenal Lindung sejak lama. Kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (26/3/2020) Pintauli menceritakan pengalamannya mengenal Lindung.
"Dia teman yang baik dulu waktu bersama-sama di Aliansi Gerakan Rakyat Sumatra Utara (AGRESU) 1998. Adik-adik itu seingat saya masih mahasiswa seperti juga dengan Turunan Gulo, sahabatnya. Ada beberapa yang lainnya yang sering berkumpul di sekretariat AGRESU dulu di Iskandar Muda. Dia selalu kritis selalu berdiskusi untuk keadilan dan dia konsisten untuk terus berjalan di jalur pilihannya menyuarakan terus ketidakadilan yang dia lihat," kata Pintauli.
Hal sama juga diakui Parlin Manihuruk salah seorang tokoh pendiri AGRESU. Menurut Parlin, selain aktif di AGRESU dan lembaga lainnya, Lindung juga terlibat dalam perlawanan di masa pergolakan HKBP dan menentang sinode godang versi pemerintah. Termasuk juga menentang PT Indorayon yang kini menjadi PT TPL.
"Ia juga aktif mengorganisir buruh dan melakukan perjuangan bersama. Setelah situasi aman dan semua rakyat sudah leluasa sekitar tahun 2004 Lindung pergi dan jadi wartawan di Jakarta. Tapi ia tak lupa dengan temannya yang di Sumut. Jika ada warga Sumut yang melakukan tuntutan ke Jakarta, Lindung menjadi fasilitatornya," akunya.
Salah seorang aktivis 1998 lainnya yang merupakan junior Lindung, Sri RM mengatakan, Lindung seorang aktivis sejati tanpa kompromi. Meski selalu tegas dalam bersikap, tapi dia selalu santun pada semua orang.
"Hidupnya diabdikan untuk kemanusiaan, kebenaran dan keadilan. Setia berjuang bersama rakyat tanpa pamrih. Hidup sampai matinya tetap dalam kesederhanaan. Ia malaikat yang tersesat di bumi. Suatu kehormatan bisa mengenalnya," kata Sri.
Testimoni juga disampaikan salah seorang praktisi lingkungan yang juga inisiator Geopark Kaldera Toba, Alimin Ginting. Dikatakan Alimin, Lindung sosok yang memiliki integritas dan idealisme tinggi terkait demgan kegiatannya sehari-hari sebagai jurnalis.
"Dia lebih suka mencari berita yang membawa dampak positif dan menebar pengetahuan terhadap masyarakat pembaca dengan kebenaran yang bisa dipertanggungjawabkan. Yang dia cari kualitas berita, bukan uang," tutur Alimin.
Perlindungan Sibuea meninggal subuh tadi, Kamis (26/3/2020) di RS Elisabeth Medan. Lindung meninggal dunia karena sakit yang sudah lama dideritanya. Sebelumnya, ia sudah bolak-balik keluar rumah sakit di Medan. Kelahiran Pematang Siantar 22 November 1971 ini direncanakan dimakamkan di pemakaman Tanjung Mulia, sore ini.