Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Tidak ada kemeriahan pesta ataupun ritual budaya. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Provinsi Sumatera Utara (Sumu) yang jatuh pada tanggal 15 April mendatang bakal berselimut sepi dan duka. Pendemi Coronavirus Disease (Covid-19) adalah penyebabnya.
Sejak kemunculannya pertama di Wuhan, Cina pada akhir 2019, Covid-19 yang belum ditemukan penawarnya ini dengan cepat menyebar ke berbagai negara. Menular melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi, kini virus ini sudah menjangkiti penduduk di 200 lebih negara di dunia.
Tidak sedikit korban jiwa yang telah direnggutnya. Terakhir tercatat jumlah kasus terinfeksi mencapai 1.430.453, ada 82.133 kematian dan lebih dari 300.000 pasien yang dinyatakan sembuh. Korban tewas di Italia adalah yang tertinggi di dunia, yaitu di angka 17.127 (Liputan6.com, 8/4/2020).
Di Indonesia kasus ini pertama kali ditemukan pada 2 warga Depok, Jawa Barat awal Maret lalu. Hingga 8 April tercatat sudah ada 2.956 kasus positif terinfeksi di negeri ini, kasus meninggal mencapai 240 orang dan 222 orang dinyatakan sembuh. Sedangkan di Sumut tercatat sudah 84 positif, sembuh 8 orang dan meninggal sebanyak 7 orang. (medanbisnisdaily.com, 8/4/2020)
Tidak hanya korban jiwa, dampak terburuk pandemi global ini adanya terpuruknya kondisi perekonomian. Jaga jarak sosial (social distancing) dan jarak fisik (physical distancing) yang dinilai efektif memutus penyebaran virus ini di masyarakat, ternyata berdampak terhadap seluruh sendi perekonomian di negeri ini.
Para pelaku usaha mulai merumahkan bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Data Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, per 7 April, sektor formal yang merumahkan dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 39.977 perusahaan dengan jumlah pekerja/buruh/tenaga kerja sebanyak 1.010.579 orang. (finance.detik.com, 8/4/2020)
Selain itu, lebih dari 1.500 hotel di seluruh Indonesia terpaksa tutup karena tidak lagi ada tamu. Begitu juga dengan usaha angkutan umum dan transportasi, UMKM, pedagang kaki lima serta sektor jasa lainnya, semakin sepi dan terpuruk, sebagai dampak pandemi Covid-19. (finance.detik.com, 7/4/2020)
Tidak hanya di pusat, dampak Covid-19 juga terasa hingga ke seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, termasuk Sumatera Utara (Sumut). Karena itu, langkah sigap dan cepat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di bawah kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah, patut diapresiasi.
Gubernur segera membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Pencegahan Covid-19, yang melibatkan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kabupaten/Kota dan pihak swasta, menyediakan anggaran darurat hingga menambah fasilitas rumah sakit rujukan.
Bersama Lawan Coronavirus
Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Edy Rahmayadi selalu menegaskan bahwa pandemi Covid-19 bukan urusan main-main dan harus disikapi secara serius. Semua pihak harus terlibat dan bersama-sama “perang” melawan wabah Covid-19.
“Ini bukan main-main, harus kita sikapi secara serius, mari bersama-sama kita tangani ini, mudah-mudahan kita bisa lalui ini semua dengan baik,” ujar Edy Rahmayadi ketika menggelar rapat penanganan Covid-19 yang diikuti selurub bupati/walikota se-Sumut melalui teleconference (pertemuan jarak jauh dengan koneksi), baru-baru ini. (humas.sumutprov.go.id, 6/4/2020)
Secara umum ada tiga hal yang dilakukan Gubernur Edy Rahyadi dan Wagub Musa Rajekshah, yaitu memutus mata rantai penyebaran Covid-19, merawat warga yang terpapar Covid-19 dan meminimalisir dampak pandemi global ini.
Diketahui, hingga saat ini belum temukan serum antivirus atau obat untuk Covid-19. Cara yang paling efektif untuk menghentikan atau memutus mata rantai penyebaran virus ini, sesuai dengan rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO) adalah dengan menjaga jarak melalui penerapan pembatasan sosial (social distancing) dan jarak fisik (physical distancing). (kompas.com, 1/4/2020)
Untuk itu, Gubernur telah mengeluarkan imbauan untuk belajar dari rumah bagi para siswa dan mahasiswa, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah. Masyarakat diminta tetap tinggal rumah, tidak berpergian jauh dan berkerumun. Serta disarankan selalu menggunakan masker jika terpaksa keluar rumah dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Terhadap pasien yang sudah terjangkit Covid-19, Gubernur juga selalu menegaskan agar segera diisolasi dan diberi perawatan yang baik. Sehingga dapat segera sembuh dan tidak menulari masyarakat lainnya.
Karena itu, atas dukungan Pemkab/Pemko dan berbagai pihak terkait lainnya, Edy Rahmayadi sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Provinsi Sumut telah menyiagakan 206 rumah sakit di seluruh Sumut. Antara lain RSUP Haji Adam Malik (Medan), RSUD Kabanjahe (Karo), RSUD Djasamen Saragih (Pematangsiantar), RSUD Tarutung (Tapanuli Utara) dan RSUD Padangsidimpuan (Padangsidimpuan), sebagai rumah sakit rujukan.
Juga telah menyiagakan beberapa rumah sakit evakuasi untuk pasien sakit berat seperti, seperti RS GL Tobing, RS Marta Friska, RS Sari Mutiara, RS Haji Medan. Serta beberapa gedung milik Pemprov Sumut dan instansi lain yang difungsikan sebagai rumah sakit darurat, seperti Wisma Atlet Jalan Pancing, Deliserdang, Gedung Diklat BPSDM Sumut, Sekolah Polisi Negara Sampali dan Asrama Haji Medan. "Total ruang yang disiapkan ada 1000 kamar," ujar Gubernur. (humas.sumutprov.go.id, 26/3/2020)
Sedangkan untuk mengatasi dampak Covid-19, terutama dampak ekonomi di masyarakat, Gubernur meminta kepada tim pengendali inflasi daerah agar dapat menjamin ketersediaan bahan pokok, menjaga kestabilitas harga-harga dengan tetap memperhatikan kesejahteraan petani. Jangan ada yang melakukan penimbunan barang yang mengakibatkan kelangkaan dan kenaikkan harga akan ditindak tegas.
Atas berbagai upaya Gubernur, yang tentunya mendapat dukungan dari Forkopimda dan berbagai pihak terkait, jumlah kasus Covid-19 di daerah ini dapat ditekan dan angka kesembuhan di atas rata-rata nasional. Hingga 8 April 2020 pukul 17.00 WIB, jumlah PDP dirawat 140, positif 84 dengan rincian melalui rapid test sebanyak 29 orang dan metode PCR sebanyak 55 orang. Sedangkan yang sembuh berjumlah 8 orang dan meninggal sebanyak 7 orang.
“Angka kesembuhan akibat Covid-19 di Sumut saat ini berada di angka 14,5 %. Angka ini berada di atas rata-rata nasional,” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah. (humas.sumutprov.go.id, 8/4/2020)
Sinergi Membangun Daerah
Selalu ada hikmah di balik bencana. Sejak Covid-19 mewabah, jelas terlihat peningkatan semangat kebersamaan, koordinasi dan sinergi antara instansi, serta masyarakat untuk serta semangat kebersamaan untuk membangun daerah.
Jika sebelumnya rapat atau pertemuan antara gubernur dengan para bupati/walikota hanya terjadi satu atau dua kali dalam setahun, ketika penyerahan DIPA, kini hampir setiap minggu digelar melalui teleconference untuk membahas perkembangan terkini tentang percepatan penanganan Covid-19. Bupati/walikota yang terlibat juga lebih banyak dari sebelumnya.
Tidak hanya antarinstansi dan pemerintah daerah yang saling bekerja sama dalam penanganan Covid-19, para pengusaha, masyarakat dan berbagai pihak terkait lainnya juga terlibat aktif dalam “perang” melawan pandemi global ini. Semuanya saling mengingatkan, ramai-ramai memberi bantuan masker, handsanitizer, hingga bantuan bahan pokok bagi yang terdampak krisis akibat Covid-19.
Eksekutif dan legislatif juga kompak dalam untuk segera melaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
Kebersamaan, kekompakan dan partisipasi masyarakat, menurut Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, adalah salah satu kunci sukses pembangunan daerah. (kagama.co, 29/3/2018).
Karena itu, semangat kebersamaan, kekompakan dan partisipasi masyarakat yang meningkat akhir-akhir ini sejatinya adalah potensi yang besar untuk mewujudkan visi dan misi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wagub Musa Rajekshah, yaitu mewujudkan Sumut yang Maju, Aman dan Bermartabat.
Kesimpulan dan Saran
Covid-19 belum ada serum antivirusnya, namun pasien yang terjankit dapat disembuhkan, dengan cara meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuhnya. Penyebaran pandemi Covid-19 yang begitu cepat ke ratusan negara di berbagai belahan benua, juga dapat diatasi dengan memutus mata rantai penyebarannya.
Menjaga jarak melalui penerapan pembatasan sosial (social distancing) dan jarak fisik (physical distancing) adalah salah satu cara efektif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Serta melindungi diri dan keluarga dengan menggunakan masker dan rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Semangat kebersamaan, kekompakan dan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama memerangi Covid-19 yang tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga krisis ekonomi, secara tidak langsung juga menguatkan sinergi antar pemerintah daerah, instansi, pengusaha dan masyarakat untuk peduli dan berbuat membangun daerah.
Karena itu, disarankan, pada momen HUT ke-72 Provinsi Sumut ini, semangat kebersamaan, kekompakan dan partisipasi masyarakat, serta sinergi yang telah terbangun ini dapat dipertahankan dan terus dikuatkan, sehingga menjadi potensi dan kekuatan yang besar untuk percepatan pembangunan daeran menuju Sumut yang Maju, Aman dan Bermartabat. Dirgahayu Sumut!
===
Penulis adalah wartawan medandisnisdaily.com.
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya orisinal, belum pernah dimuat dan tidak akan dimuat di media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPG) dan data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan). Panjang tulisan 5.000-6.000 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]