Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Mengakhiri perdagangan hari ini, mata uang rupiah ditutup menguat di level 15.880/dolar Amerika Serikat (AS). Kinerja mata uang rupiah diperdagangkan menguat di tengah penurunan jumlah kasus corona baik di Eropa maupun di AS.
Penguatan mata uang rupiah tidak terlepas dari ekspektasi pelaku pasar dimana AS akan kembali mengeluarkan stimulus tambahan. Stimulus ini berarti akan ada gelontoran dolar AS di pasar yang membuat tren dolar AS berpeluang memburuk. Presiden AS Donald Trump yang juga membenarkan akan kemungkinan adanya stimulus kedua di AS.
"Hanya saja pelaku pasar mengkhawatirkan kemungkinan lonjakan klaim pengangguran di AS yang bisa saja meroket. Data klaim pengangguran di AS diperkirakan akan mengalami tambahan dari sebelumnya mencapai 6,6 juta jiwa di pekan lalu," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Kamis (9/4/2020).
Gunawan mengatakan, data pengangguran AS tersebut berpeluang menciptakan sebuah ketidakstabilan di pasar keuangan mengingat pengangguran menjadi indikator penting saat corona mulai melumpuhkan aktivitas ekonomi di negara manapun. Meski dibayangi kemungkinan kenaikan jumlah angka pengangguran, namun indeks saham futures di AS sore ini mengalami kenaikan, dan kinerja bursa di Eropa saat ini juga tengah berada di tren positif.
Sementara itu, kinerja IHSG pada perdagangan hari ini hanya ditutup naik tipis 0,48% di level 4.649,07. Untuk kinerja IHSG, pada perdagangan hari ini, volatilitasnya sangat lebar karena sempat terpuruk hingga 1%.
"Volatilitas IHSG di luar perkiraan seiring dengan ekspektasi mulai membaiknya sentimen pasar pada hari ini," kata Gunawan.