Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Salah satu karyawan Kantor Cabang Pembantu BNI Sidikalang, Kabupaten Dairi dikabarkan positif terpapar virus corona (Covid-19). Karyawan berinisial BMS kini masih dalam perawatan di RS Bunda Thamrin Medan.
BMS dinyatakan positif setelah dilakukan rapit test di RS Efarina Kabanjahe, pada, 6 April 2020.
Rapit test yang dilakukan, karena sebelumnya BMS ada bertemu dengan Alm Surya Tarigan pegawai ATR BPN Dairi yang meninggal dunia di RSUD Sidikalang yang diduga terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu.
Terkait hal itu, Juru Bicara (Jubir) Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi, dr Edison Damanik yang sebelumnya diam akhirnya angkat bicara. Menurut, Edison status positif Covid-19 karyawan BNI masih berdasarkan hasil rapid test dari RS Efarina Kabanjahe.
“RS Efarina bukan merupakan rumah sakit rujukan terhadap pasien Covid-19 sebagimana yang telah ditetapkan oleh pihak pemerintah Sumatera Utara.Test tersebut dilakukan atas permintaan dari pihak pimpinan bank,” kata Edison melalui siaran pers, Kamis (9/4/2020).
Menurut Edison, hasil rapid test positif Covid-19 itu sendiri tidak lagi bisa dijadikan acuan untuk mendiagnosa seseorang dinyatakan positif terpapar corona. Karena sesuai intruksi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat, Letjen Doni Monardo, tes kesehatan terkait Covid-19 dengan metode pengambilan sampel darah kilat alias rapid test tidak efektif dan akurat.
Untuk itu pemerintah saat ini mulai memilih opsi pengambilan sampel lendir hidung atau tenggorokan (Polymerase Chain Reaction/PCR) untuk mendiagnosa seseorang pasien apakah terpapar Covid-19.
"Rapid test corona hanya bisa digunakan sebagai penyaringan awal. Namun, untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak, hasil pemeriksaan Swab dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) lah yang digunakan," sebutnya,
Atas dasar itu, Edison menghimbau masyarakat Dairi agar tetap tenang, karena hasil diagnosa BMS yang saat ini dirawat di ruang isolasi RS Bunda Thamrin Medan, masih menunggu hasil tes swab di Jakarta.
"Tes swab sudah dilakukan pada, 7 April 2020 dan sudah dikirim ke Jakarta untuk di uji laboratorium, hasil akan keluar sekitar 7 hari,” terang Edison.
Sambil menunggu hasil tes lab dari Jakarta, sebagai upaya antisipasi. Edison menjelaskan, bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi telah melakukan tracing dan meminta pihak yang ada kontak erat dengan pasien untuk melakukan isolasi mandiri.
Edison juga menghimbau, agar masyarakat Dairi tetap tenang dan jangan panik, serta untuk tetap bersama-sama menjaga kesejukan di tengah masyarakat. Tidak menciptakan kekeruhan dengan menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
"BMS adalah warga Dairi, dia adalah saudara kita, sahabat kita, teman kita, se-kampung kita. Dia membutuhkan dukungan dan suport kita bersama,” ungkap Edison.
Ditambahkan Edison, Covid-19 bukan penyakit hina atau aib karena penyakit itu bisa disembuhkan. Contohnya Jesika br Pasaribu kini sudah sembuh dan telah kembali pulang ke rumahnya.