Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Pimpinan perguruan tinggi sudah mengeluarkan surat edaran guna mencegah penyebaran Covid 19 yang tengah mewabah di Indonesia selama beberapa waktu terakhir. Salah satu isi kebijakan yang dikeluarkan, yaitu untuk menunda seluruh kegiatan akAdemis dan nonakademis yang biasa dilakukan secara langsung menjadi via online. Wabah Covid-19 membuat semuanya berubah drastis. Mahasiswa yang pada awalnya belajar tatap muka di kelas, mau tidak mau harus menggunakan sistem belajar online. Kondisinya ini ibarat makan buah simalakama dengan plus minusnya
Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) sendiri merupakan implementasi Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap pembelajaran yang bermutu. Tujuannya agar mahasiswa tetap dapat melakukan kegiatan perkuliahan meskipun tidak bertatap muka langsung dengan dosen pengampu, sehingga jeda waktu yang tidak bisa ditentukan dan kuliah daring ini dapat dimanfaatkan secara maksimal. Namun perlu diingat bahwa tujuan pembelajaran adalah mentransfer ilmu dari dosen ke mahasiswa, sehingga mahasiswa memahami apa yang diberikan oleh dosen, yang semula tidak tahu menjadi tahu.
Minimnya Kesiapan Kuliah Daring
Tiga Minggu sudah dilewati untuk belajar via online. Banyak hambatan yang dihadapi saat berlangsungnya kuliah online. Mulai dari jaringan hilang pada saat kuliah online mau dimulai dan dianggap tidak hadir oleh dosen, jaringan hilang saat berlangsungnya kuliah online, zoom meeting terputus saat dosen sedang menjelaskan, paket habis jadi tidak bisa ikut kuliah online dan dianggap tidak hadir oleh dosen, e-learning sulit diakses karena banyak yang sedang mengakses e-learning, tugas menumpuk, baterai laptop atau handphone habis saat listrik padam sedangkan kuliah online sudah dimulai dan lainnya.
Sistem kuliah online ini harus bergantung dengan jaringan internet sebagai media pembelajaran yang dirancang dan ditampilkan dalam bentuk modul kuliah, rekaman video, audio, atau tulisan oleh pihak akademisi/universitas. Akan tetapi, saat praktik di lapangan bisa jadi bukanlah seperti yang diuraikan seperti penjelasan di atas, akan tetapi justru sebagai ajang dosen untuk memberikan tugas bagi mahasiswa, dengan kata lain dapat dikatakan bukanlah kuliah online yang terjadi tapi tugas online. Sebenarnya tidak sepenuhnya hal tersebut salah, tapi coba kita pikirkan kembali apabila setiap mata kuliah memberikan tugas online, menggantikan pertemuan/materi tatap muka menjadi tugas yang cukup banyak dan dengan waktu yang terbatas membuat mahasiswa kewalahan dan membuat kuliah online di mata kuliah yang lain tidak sepenuhnya mengikutinya dikarenakan mengerjakan tugas mata kuliah yang lain.
Kesulitan memahami materi yang diberikan dosen juga menjadi salah satu hambatan yang dihadapi mahasiswa. Membutuhkan pemahaman yang ekstra ketika dosen menjelaskan melalui kuliah online. Ketika kuliah tatap muka dosen bisa langsung melihat wajah yang ingin bertanya, akan tetapi ketika kuliah online tidak bisa. Bahkan ada dosen yang sempat bingung dengan foto yang ditampilkan di foto profil Whatsapp tidak menampilkan foto mukanya sendiri melainkan menampilkan animasi, artis korea, kata-kata mutiara dan lain-lain. Begitu juga dengan nama yang dicantumkan, terkadang nama yang dicantumkan di Whatsapp nama singkatan atau nama panggilannya saja buka nama asli atau nama lengkap. Jadi situasi seperti menyulitkan dosen yang mengajar di group Whatsapp.
Saat kuliah online melalui tatap muka seperti menggunakan video call atau menggunakan aplikasi lain, banyak hal yang mengganggu. Seperti, keluarga yang memanggil untuk menyuruh membelikan sesuatu atau keluarga yang sedang mengobrol dengan keluarga lain dan membuat suasana di video call menjadi ribut dan tidak terdengar dosen menjelaskan tentang apa atau teman berbicara tentang apa. Sebaiknya untuk teman-teman atau dosen yang memakai kuliah online dengan video call carilah tempat yang jauh dari keramaian yang membuat suasana kuliah online menjadi tidak kondusif. Begitu juga dengan dosennya, mintalah kepada mahasiswa untuk mencari tempat yang aman, nyaman, dan jauh dari keramaian saat kuliah online sedang berlangsung. Kuota cepat habis pun menjadi alasan mahasiswa untuk tidak mengikuti kuliah online secara video call atau menggunakan aplikasi lain dikarenakan mereka memikirkan kuota untuk mata kuliah yang lainnya.
Ketika jaringan hilang akan tetapi kuliah online sudah dimulai dan absen pun sudah berjalan sebaiknya mahasiswa diharapkan untuk menghubungi dosen dan menjelaskan bahwasannya ketika kuliah online sedang berlangsung dia mengalami kendala. Semoga dosen dapat memaklumi apa yang dialami mahasiswanya. Keadaan seperti ini membuat mahasiswa lebih memilih paket data yang lebih murah dikarenakan orang tua hanya mampu membelikan yang seperti itu. Memang mereka memilih paket data yang lebih murah akan tetapi, jaringan yang ada di kampung tidak memadai. Jaringan hilang timbul saat menggunakan paket data tersebut. Tapi, apa boleh buat, dari pada tidak bisa ikut kuliah online sama sekali mending memilih yang murah walaupun telat untuk ikut kuliah online.
Tatap Muka Vs Daring
Ada sebagian mahasiswa/i merasa kuliah online ini cukup efektif dikarenakan mahasiswa/i dapat mengakses materi perkuliahan bahkan pertanyaan yang akan diajukan ke dosen di saat kuliah sedang berlangsung. Maka, selama kuliah online sudah dijalankan banyak mahasiswa yang awalnya tidak aktif di kelas, tidak pernah menyampaikan pendapatnya di kelas menjadi aktif ketika kuliah online, pendapat yang mereka sampaikan pun bagus. Sebenarnya, metode belajar yang paling efektif tetaplah perkuliahan face to face yang dilakukan secara langsung. Akan tetapi, saat ini wabah sudah memasuki fase pandemic, maka metode belajar yang paling efektif saat ini sudah bukan lagi yang harus dipermasalahkan. Keselamatan orang banyak yang saat ini diperlukan. Sistem kuliah daring ini hanya menjadi alternatif bukan cara reguler dan perlu dievaluasi bagaimana keberlanjutannya. Jika kuliah daring ini mempunyai kelebihan maka kelebihan itu yang harus diadopsi untuk ke depannya.
Bukan kemauan semua orang dengan situasi seperti ini memang keadaan lah yang menuntut seperti ini. Akan tetapi, semakin majunya teknologi dan semakin majunya zaman memang seharusnya kuliah jarak jauh sudah diterapkan. Jadi, ketika dosen berhalangan untuk datang ke kampus kita sudah terlatih dan terbisa dengan belajar jarak jauh dan belajar tatap muka. Ketika dosen tidak bisa hadir kita bisa berinisiatif untuk mengambil tindakan belajar via online agar tidak ada merasa yang dirugikan dan tidak ketinggalan pelajaran.
Akan tetapi, banyak mahasiswa yang menyalahgunakan selama kuliah daring diterapkan. Banyak mahasiswa mempergunakan waktu luang selama kuliah daring untuk liburan. Padahal diterapkan kuliah daring ini untuk menerapkan physical distancing yang sedang diterapkan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Berbagai imbauan telah dikeluarkan oleh pemerintah, akan tetapi masih ada yang mempergunakannya untuk liburan.
Upayakan semaksimal mungkin untuk mengikuti anjuran yang diperintahkan oleh pemerintah. Jangan keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Untuk yang masih kerja mencari nafkah untuk keluarga semoga selalu diberikan kesehatan, dijauhkan dari wabah virus Covid-19, dilimpahkan rezekinya. Mari kita sama-sama berdoa agar bumi kita pulih seperti sedia kala.
===
Penulis mahasiswa Prodi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut
===
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya orisinal, belum pernah dimuat dan tidak akan dimuat di media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPG) dan data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan). Panjang tulisan 5.000-6.000 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]