Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Dampak pandemi corona virus yang berkepanjangan telah melumpuhkan semua sektor ekonomi, diantaranya sektor pertanian. Petani buah dan palawija pun mulai mengeluh akibat harga jual hasil panen mereka terus merosot. Cabai contohnya, mulai harga Rp 22.000/kg merosot hingga ke harga Rp 13.000/kg. Sedangkan buah semangka semula Rp 3.400 turun hingga di level Rp 1.800/kg.
"Entah bagaimana kedepannya, harga jual cabai hari ini kepedagang penampung hanya Rp 13.000/kg untuk cabai merah, sedangkan cabai rawit atau cabai kecil hanya Rp 5.000/kg," sebut Suriadi, salah seorang petani cabai di Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Langkat, Sabtu (18/4/2020).
Dikeluhkan kalangan petani sayur lainnya, harga jual yang murah sangat tidak sebanding dengan pengeluaran penanaman sayur seperti cabai, terlebih harga bahan kebutuhan juga telah melambung.
"Bayangkan saja pak, harga gula putih saja sekarang sudah Rp 18.000/kg, dari sebelum dampak corona yang hanya Rp 12.500/kg. Begitu juga pupuk yang terus melambung, bahkan mulai langka dijual," ungkap kalangan petani sayur di Kwala Bingai.