Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Seorang pria warga Jalan Mawar, Gang Benteng, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan dipukuli beberapa warga setelah kedapatan mencuri sekarung beras di sebuah warung kelontong, Sabtu (19/4/2020). Pria yang akrab disapa Atek (40) itu dipukuli warga sekitar warung kelontong tempatnya mencuri. Namun, ia berdalih sudah tak punya uang untuk makan. Selama pandemi Covid-19, kata dia, bengkel bubut di Delitua tempatnya bekerja tutup.
Informasi tentang ini sampai ke kepolisian. Personil kepolisian pun tiba di lokasi. Atek diinterogasi. Pengakuannya sama; dia tak punya uang untuk makan. Kata dia, beras bantuan Pemko Medan diterima istrinya. Sementara ia dan istrinya sudah berpisah.
Kanit Binmas Polsek Medan Baru Iptu Hirlan pun mendatangi kediaman Atek. "Kondisinya memang miris," kata Hirlan, Senin (20/4/2020).
Tak dinyana saat itu juga, Hirlan mengecek uang di dompetnya. Tersisa Rp 200.000. Ia menyisakan Rp 50.000 dan menyerahkan selebihnya pada Atek. Hirlan kemudian memediasi. Pemilik warung akhirnya tak jadi melapor polisi.
Situasi ini direkam oleh warga. Diunggah ke media sosial. Tindakan Hirlan menguggah banyak orang. Hingga ke sampai ke telinga pimpinannya. "Setelah itu banyak kali telepon yang masuk, tadi ini aja ada sepuluh kali," ungkapnya.
Hirlan menceritakan pengalamannya ini di hadapan Roni alias Acung di kediaman Kepala Lingkungan 5 Sari Rejo Marni. Acung datang dengan maksud menyerahkan bantuan pada Atek. Ia dan teman-temannya tergugah membaca berita Atek. "Kita ada satu grup beberapa teman-teman sekolah," aku Acung.
Acung pun mendapat cerita banyak tentang siapa Atek. Cerita yang mengguncang simpatinya. Ia baru tahu istri dan anaknya telah meninggalkan Atek seorang diri karena Atek kecanduan narkoba. Kerjaan berantakan, uang tak ada untuk belanja sehari-hari. "Istrinya juga mengaku sering dipukuli," kata Marni. Sepenuturan istrinya kata Atek, tidak benar beras bantuan Pemko itu diterimanya. Beras itu sebetulnya diserahkan ke Atek karena ia menempati rumah lama mereka. Sementara istrinya telah pindah ke Jalan Perjuangan, Sari Rejo. Istri Atek datang ke rumah Kepling untuk menanyakan apakah ada beras bantuan untuk dirinya. "Makanya kalau mau bantu, bantu istri dan anak-anaknya saja saran saya," papar Marni.
Hirlan yang mendengar cerita ini tetap membela Atek. Atas dasar kemanusiaan, kehidupan Atek dimatanya memang memilukan. "Terlepas masa lalunya bagaimana," kata Hirlan.
Acung pun terombang-ambing. Siapa yang dibantu. Namun Acung cenderung ingin membantu isteri Atek demi kehidupan anak-anak itu. Mereka bersama Kepling, Kanit Binmas Iptu Hirlan dan anggotanya Aiptu Fajar meninjau langsung kehidupan keluarga itu.