Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Indeks bursa saham global yang dimotori Amerika Serikat (AS) kembali terpuruk pada perdagangan kemarin. Kinerja bursa saham di AS melemah yang memicu terjadinya pelemahan di bursa negara lainnya. Indeks bursa saham di sejumlah pasar di Asia pagi ini juga sudah diperdagangkan di zona merah. Hal itu juga berdampak pada kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
IHSG dibuka melemah di level 4.486,63 dan sejauh ini masih melemah di kisaran level 4.470,76. Sementara mata uang rupiah bergerak stabil dengan kecenderungan mengalami pelemahan di level 15.530/dolar AS.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, pelaku pasar masih terus mencermati perkembangan harga minyak mentah dunia yang belakangan mengalami keterpurukan. Harga minyak dunia jenis WTI kontrak Juni yang sempat dikisaran US$ 20/barel, kemarin harganya kembali anjlok dikisaran US$ 6/barel.
"Ini penurunan yang sangat menakutkan bagi investor, yang nantinya akan berimbas pada sektor keuangan di tanah air," katanya, Rabu (22/4/2020).
Gunawan mengatakan, hampir tidak ada sentimen postif di pasar yang mampu menenangkan psikologis pelaku pasar sejauh ini. Semua data-data ekonomi terus mengarahkan kepada kemungkinan memburuknya kondisi ekonomi global. Dan kondisi terburuk yang muncul saat ini dari World Food Programme (WFP) menyatakan bahwa pandemi saat ini sudah memicu terjadinya bencana kemanusiaan.
Ada peningkatan jumlah angka pengangguran yang naik secara tajam, dan peningkatan jumlah angka manusia kelaparan yang diperkirakan naik dua kali lipat. "Belum ada data-data ekonomi yang mamu membuat pasar rebound pada hari ini," kata Gunawan.