Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga minyak mentah dunia yang sempat diperdagangkan minus memicu tekanan terhadap harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Harga minyak mentah yang sempat dijual minus US$ 37,63/barel, membuat harga CPO amblas dikisaran RM 2.100/metrik ton.
Selama tahun berjalan (Januari hingga April 2020), harga CPO secara konsisten anjlok dari kisaran RM 2.700 menjadi RM 2.100-an/metrik ton. Tren harga CPO selama masa penyabaran virus corona mengalami keterpurukan dan sangat potensial merugikan para petani sawit.
"Hanya saja, karena terjadi pelemahan rupiah dari 13.700 ke level 15.500/dolar AS saat ini, maka harga TBS di tingkat petani sejauh ini masih tertolong. Namun kondisinya bisa saja menjadi lebih buruk, jika harga minyak mentah tidak beranjak naik," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (22/4/2020).
Gunawan mengatakan, tren pelemahan harga minyak mentah ini nantinya akan memberikan tekanan besar bagi CPO maupun TBS di tingkat petani. Saat ini harga TBS di tingkat petani itu berkisar Rp 1.200 hingga Rp1.500/kg, bahkan tidak sedikit petani yang menjual dikisaran harga Rp 1.000/kg.
Terpuruknya harga minyak mentah ditambah dengan ekspor CPO yang turun 20%, memberikan indikasi bahwa stok CPO bisa sangat melimpah nantinya.
Melimpahnya stok CPO tersebut berpeluang membuat harga CPO rawan terkoreksi. Sejauh ini, sudah banyak pengusaha kelapa sawit yang mengeluhkan banyaknya stok barang (CPO) yang belum mampu terserap baik oleh pasar. Dan ekonomi global saat ini berpotensi mengalami resesi yang bisa memicu penurunan konsumsi CPO dan memicu penurunan harga.
Petani, pengusaha, masyarakat maupun pemerintah harus bersiap dengan segala kemungkinan buruk dari pandemi corona yang belum menunjukkan adanya kemungkinan akan berakhir dalam waktu dekat. Sementara itu, jika CPO diarahkan untuk diserap lebih banyak lagi menjadi bio solar, itu bukan perkara mudah dan instan bisa direalisasikan.
"Bahkan kalau mau hitung-hitungan ekonomi, minyak dunia yang turun tajam belakangan ini justru lebih murah dibandingkan mencampur CPO untuk bio diesel," kata Gunawan.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari, mengatakan, harga TBS sawit di petani pekan lalu berkisar Rp 1.200 hingga Rp 1.645/kg. "Justru pekan lalu ada kenaikan. Tentu diharapkan pekan ini bisa naik lagi atau tetap dikisaran itu. Harga rata-rata di 14 daerah penghasil akan kita lihat nanti sore atau besok pagi. Tentu diharapkan harga TBS tidak akan terlalu terpengaruh karena anjloknya harga minyak dunia," katanya.