Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dalam kurun waktu 3 hari terakhir ini, yakni sejak 21-23 April 2020, kondisi di wilayah Sumatra Utara (termasuk Tapanuli Utara) dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. Hal ini pun mengakibatkan tingginya jumlah curah hujan dan berlangsung selama beberapa hari, sehingga terjadi bencana longsor di beberapa daerah di Sumatera Utara.
Seperti longsor yang menerjang ruas jalan Provinsi di jalur lintas Tarutung-Sipahutar sepanjang 30 meter, telah menyebabkan hubungan lalu lintas putus total.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Edison Kurniawan menyampaikan, kondisi cuaca ekstrim ini disebabkan adanya gangguan cuaca di wilayah Samudera Hindia Barat
Sumatera, sehingga membentuk pertemuan angin (konvergensi) di wilayah perairan barat Sumatera
dan belokan angin di wilayah pegunungan Sumatera Utara.
"Kondisi demikian sangat memicu pertumbuhan awan-awan dan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/guntur dan angin kencang di wilayah tersebut. Kondisi udara di Taput yang cukup labil dan kelembaban udara yang tinggi di lapisan 850, 700 dan 500 mb yang diatas 70 % sehingga mendukung terbentuknya awan-awan hujan," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (23/4/2020).
Edison menjelaskan, berdasarkan pengamatan citra satelit Himawari menunjukkan adanya pertumbuhan awan-awan konvektif dengan suhu puncak awan <-60OC di sekitar lokasi kejadian pada tanggal 22 April 2020 pada siang, sore dan malam hari. Pertumbuhan awan-awan konvektif tersebut dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Untuk prospek kedepan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat diprakirakan masih terjadi di sebagian wilayah pegunungan, lereng timur dan pantai barat Sumatera Utara," jelasnya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, Edison menerangkan, maka BMKG menghimbau agar masyarakat yang berada di wilayah bantaran sungai supaya tetap waspada terjadi banjir kiriman dan masyarakat di wilayah pegunungan untuk tetap waspada terhadap longsor yang bisa terjadi akibat curah hujan yang tinggi.
Disamping itu, lanjut dia, masyarakat dihimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru BMKG, seperti prakiraan cuaca dan informasi peringatan dini cuaca ekstrim.
"BMKG juga akan menginformasikanya kepada instansi terkait seperti BPBD dan unit satker di daerah," pungkasnya.