Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Manajer PT Sun Kado, Chandra, mengatakan surat yang dilayangkan Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Aulia Rahman kepada PT Sun Kado yang meminta bantuan bagi masyarakat Mabar, Kecamatan Medan Deli yang terpapar virus Corona, bukan permasalahan bagi PT Sun Kado, karena sifatnya sosial. Bila ada kesalahan administrasi terhadap surat tersebut, itu adalah permasalahan internal dewan.
"Biarkan Badan Kehormatan DPRD Medan melakukan pengusutan terhadap surat yang dilayangkan oleh Ketua Komisi II DPRD Medan, PT Sun Kado tidak akan mempermasalahkan isi surat permohonan bantuan tersebut," kata HRD PT Sun Kado, Sofyan Helmi kepada medanbisnisdaily.com, di Swalayan Sun Kado Jalan Rumah Potong Hewan, Mabar, Jumat (24/4/2020).
Sofyan Helmi saat memberi keterangan didampingi manajer Sun Kado, Chandra membenarkan jika Aulia Rahman ada melayangkan surat yang isinya meminta bantuan sembako kepada PT Sun Kado beberapa hari lalu.
"Pada prinsifnya PT Sun Kado tidak mempermasalahkan permintaan permohonan bantuan tersebut, selagi pihak perusahaan mampu untuk memenuhinya, termasuk permohonan yang diajukan oleh Aulia Rahman maupun pihak lain," ujarnya.
Permohonan bantuan yang diajukan Aulia Rahman, kata Sofyan Helmi, belum sempat cair karena dalam proses, sementara surat permohonan bantuan tersebut duluan viral di sejumlah media sosial, kata Sofyan Helmi.
Sofyan Helmi juga menyebutkan, PT Sun Kado yang memiliki swalayan terbesar di Jalan Rumah Potong Hewan Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, Jumat (24/4/2020) memberikan 100 paket sembako kepada warga sekitar swalayan. "Memang setiap tahun kami memberikan bantuan sembako kepada warga sekitar," ujarnya.
Aulia Rahman yang merupakan Ketua Komisi II DPRD Medan, dinilai melanggar aturan karena menggunakan kop surat DPRD Medan dan stempel Fraksi Gerindra untuk membuat surat yang isinya meminta bantuan sembako kepada PT Sun Kado. Dalam suratnya itu juga ada tertulis kata "chaos" yang diduga bernada ancaman.