Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dengan hasil ravid test negatif Covid-19 warga Kota Tebing Tinggi meninggal dunia, Sabtu (25/4/2020) di salah satu rumah sakit kota Tebing Tinggi.
Pasien berumur 59 tahun tersebut dimakamkan sesuai protokol covid-19 di belakang Taman Bahagia Tebing Tinggi.
Hingga saat ini tercatat sudah dua orang warga Kota Tebing Tinggi meninggal dunia dengan status PDP Negatif berdasarkan hasil rapid test dan keduanya dimakamkan sesuai SOP dan Protokol Covid-19.
Walikota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan saat pemakaman mengatakan, pasien yang dimakamkan hari ini sebenarnya belum bisa ditetapkan sebagai positif corona. Karena riwayat penyakit pasien yang bersangkutan memiliki penyakit jantung koroner dan komplikasi penyakit lain.
"Disamping itu, memang ada sedikit gangguan pada parunya. Masuk ke rumah sakit tadi malam dengan kondisi kritis. Dan untuk kiranya prosesnya ini menuju pada kewaspadaan, ditegakkanlah pasien ini sebagai seorang PDP dengan catatan hasil pemeriksaan rapid test negatif," jelas Umar.
Umar menjelaskan, dalam perjalanan penyakitnya semakin memberat dan akhirnya mengembuskan nafas yang terakhir. Sesuai dengan ketentuan, bagaimanapun pasien penyakit itu kalau sudah ditegakkan PDP maka pemakamannya dilakukan secara protokol pemakaman covid dan itu yang kita lakukan hari ini.
“Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda yang menunjukkan hasil tesnya dia positif corona“, kata wali kota.
Kepada warga masyarakat Tebing Tinggi, walikota menegaskan tidak perlu takut terhadap pemakaman pasien covid kalau sudah dilakukan prosedur sesuai dengan protokol kesehatan yang ada.
Kalau jenazah sudah dimakamkan dengan proses dimandikan dan dibersihkan dengan disinfektan lalu dikasi kain kafan dan dibungkus lagi dengan plastik dan disemprot lagi dengan disinfektan serta dimasukkan kedalam peti dan petinya disemprot lagi dengan disinfektan, dan petinya dikunci serta dibalut lagi dengan plastik, maka tidak ada lagi virusnya yang keluar.
“Barang kali pemahaman dari masyarakat tentang ini masih kurang maka kita menyatakan edukasi-edukasi seperti ini perlu kita lakukan“, tegas Umar Zunaidi.