Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Sejumlah inang-inang partiga-partiga (ibu-ibu pedagang) memberanikan diri mendatangi Posko Gugus Tugas Kabupaten Toba menuntut supaya bantuan sosial jenis sembako yang diperuntukan kepada warga yang terdampak akibat pandemi virus covid-19 hingga saat ini belum diterima.
"Kami adalah pedagang yang berpindah-pindah dari pesta ke pesta. Saat ini namanya pesta sudah tidak ada lagi,apakah kami tidak termasuk dalam imbas yang dimaksud," ujar M Sinurat, Selasa (28/4/2020) di Posko Gugus Tugas Kabupaten Toba di Halaman Kantor Bupati Toba.
Dia menyampaikan, kehadirannya bersama 17 orang rekannya merupakan perwakilan dari lebih 100 orang pedagang yang saat ini sedang dalam kesulitan ekonomi sehingga daya beli tidak ada khususnya memenuhi kebutuhan hidup.
"Kenapa kami luput dari pendataan dari pemerintah? Apakah kami benar-benar tidak terdampak akan situasi saat ini? Harapan apa yang bisa kami dapat agar hal serupa yang didapat pemilik warung di sekolah juga harus kami dapat," ucapnya diamini seluruh rekannya.
Kehadiran kaum ibu yang menyebut dirinya sebagai pedagang tidak tetap di pesta-pesta disambut oleh petugas piket jaga di Gugus Tugas, James Silaban secara persuasif memberi penjelasan seperti apa kriteria warga penerima bansos.
Disampaikan oleh James Silaban bahwa setiap penerima bansos imbas virus covid-19 adalah bukan warga yang sudah mengikuti program PKH.
"Pemberian bantuan tidak boleh timpang tindi. Bagi warga yang tinggal di Kelurahan bantuan yang didapat adalah jenis sembako namun apabila tinggal di desa supaya lebih bersabar waktu dekat akan terealisasi," katanya.
James Silaban yang juga sebagai Kepala Bappeda memberikan pengarahan kemungkinan komunitas ibu-ibu kenapa tidak mendapat juga dikarenakan status kependudukan yang tidak menetap.
"Apakah diantara ibu-ibu ada pemilik KTP luar Kabupaten Toba? Atau mungkin ada yang sudah masuk program PKH?," tanya James dan diakui sebagian kaum ibu dan terkait bagi warga yang belum terdata langsung dikoordinasikan kepada dinas teknis.
Setelah mendapat penjelasan seperti apa kriteria penerima bansos dari Petugas Piket Jaga Gugus Tugas, James Silaban akhirnya bisa dipahami sekaligus dimaklumi dan meninggalkan posko gugus.
"Kami sampaikan kepada ibu-ibu sekalian, menyampaikan aspirasi boleh tapi jangan berbondong-bondong juga harus tetap konsisten saat bepergian tetap mengenakan masker," imbaunya dan disambut baik para ibu-ibu.