Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Prospek pertumbuhan ekonomi global bakal merosot gara-gara merebaknya Corona (COVID-19). Hal ini juga terjadi karena upaya pencegahan penyebaran yang menyebabkan penghentian mendadak aktivitas ekonomi di berbagai negara.
Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) menyebut kondisi ini berdampak pada penurunan harga komoditas secara signifikan dan menciptakan ketidakpastian yang tinggi di pasar keuangan global dan volatilitas aliran dana di negara berkembang.
"Dalam waktu singkat, dampaknya terasa di perekonomian Indonesia baik di perdagangan, pariwisata dan investasi," dikutip dari buku KSK, Selasa (28/4/2020).
Kemudian disebutkan tekanan tersebut membuat perekonomian domestik lemah setelah COVID-19 menyebar di Indonesia. Oleh karena itu BI memprakirakan pertumbuhan ekonomi domestik pada 2020 akan menurun.
Namun meskipun dalam tekanan, stabilitas sistem keuangan Indonesia diproyeksi tetap terjaga dengan ditopang ketahanan perbankan. Cuma di sisi lain penyaluran kredit baru pada paruh pertama 2020 masih terbatas dan risiko kredit berpotensi meningkat.
Pemicunya adalah kinerja perdaganga perdagangan dunia terganggu, rantai produksi global terganggu, terjadi depresiasi nilai tukar rupiah, serta menurunnya permintaan domestik.
Penyebaran COVID-19 ini turut mengganggu produksi, aktivitas ekonomi, penurunan permintaan tenaga kerja, tertahannya pendapatan dan konsumsi sehingga dapat mengurangi permintaan domestik.
Lalu meningkatnya ketidakpastian tersebut mendorong investor menyesuaikan portofolionya sehingga menyebabkan aliran dana keluar dan menekan nilai tukar rupiah.
"Apabila imbas dari penyebaran COVID-19 terus berlanjut maka risiko kredit korporasi dan rumah tangga akan lebih besar karena akan menyebar ke banyak sektor dan berpotensi menekan kinerja industri keuangan, terutama perbankan," tulisnya.(dtf)