Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nisel. Ratusan ekor dibuang ke Sungai Gomo, Desa Hiliana'a, Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan (Nisel). Bangkai babi tersebut dibuang para pemiliknya ke sungai. Hingga kini belum diketahui penyebab matinya ternak babi tersebut, yang menurut Dinas Pertanian setempat sudah mencapai 10.000 ekor yang mati.
Kepala Desa Hiliana'a, Gomo, Yurmin Telaumbanua, Kamis (30/04/2020), mengatakan, ada sekitar dua ratusan lebih bangkai babi yang ditemukan di wilayahnya yang diduga berasal dari desa lainnya.
"Kita menyisir sungai itu kemarin (Rabu, 29/04/2020) dan kita temukan 200 lebih bangkai babi yang sudah membusuk. Tim relawan kita gak sanggup kubur semua karena saat diambil, bangkainya langsung hancur," kata Yurmin Telaumbanua.
Dijelaskannya, ratusan bangkai babi itu berasal dari desa lain. Karena, lanjut dia, dua Minggu lalu telah menyampaikan kepada warganya untuk tidak membuang bangkai babi sembarang tempat dan bila kedapatan akan dikenakan sanksi.
"Di desa kita memang ada juga yang mati, yang kita data saat ini ada 200 lebih juga yang mati dan itu pun masih kita data jumlah kematian babi itu. Kita juga sudah membuat aturan, bagi siapa yang membuang bangkai babi sembarangan terutama di sungai akan dikenakan denda sebesar Rp 500.000," jelas Yurmin Telaumbanua.
Tim relawannya saat ini masih terus mendata babi-babi yang mati milik warga dan akan dilaporkan kepada Dinas Pertanian Nias Selatan melalui petugas penyuluh lapangan (PPL).
Yurmin Telaumbanua, menuturkan gejala yang dialami babi itu sebelumnya mati mendadak, yakni babi mengalami mogok makan dan mulut berbusa. Satu atau dua hari setelah itu, babi tersebut mati. "Sakitnya gak lama, bahkan bisa saja dalam beberapa jam babi itu mati," tuturnya.
Dia, menuturkan alirasan sungai Gomo berasal dari Kecamatan Boronadu. Dia pun menduga bahwa ratusan bangkai babi itu berasal dari daerah tersebut.
Terkait ratusan bangkai babi tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Camat Gomo untuk bisa disampaikan kepada Camat Boronadu agar memberikan himbauan kepada warganya untuk tidak membuang bangkai babi di sungai dan menguburnya kedalam tanah.
"Saya sudah koordinasi dengan Pak Camat Gomo dan dia langsung respon dengan menelpon Camat Boronadu untuk menghimbau warganya agar tidak membuang bangkai babi di sungai Gomo," ujarnya.
Yurmin Telaumbanua, berharap ada bantuan alat berat dari Pemerintah daerah untuk mengubur bangkai babi-babi ini. Karena, katanya, 20 orang relawannya saat ini mengalami sakit akibat muntah-muntah saat mengubur ratusan bangkai babi yang ada di sungai Gomo terutama diwilayahnya.