Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kabupaten Simalungun. Kolang-kaling menjadi salah satu buah yang paling diminati saat bulan Ramadan. Biasanya buah dengan rasa manis yang khas ini disajikan ketika berbuka puasa. Namun saat pandemik corona saat ini, pengusaha kolang-kaling harus berputar otak untuk tetap menjual kolang-kaling yang dibudidayakan.
Tambun Silalahi, salah seorang pengusaha kolang-kaling di Nagori Simantin Pane Dame, Kecamatan Panei Tongah, Kabupaten Simalungun bercerita bagaimana ia harus menghentikan produksi kolang-kaling yang dikelolanya dikarenakan tidak ada permintaan.
"Tapi sempat kita berpikiran bakal tidak jalan. Bahkan kita sempat berhenti satu bulan karena corona.Tahunya bisa laku karena ada beberapa orang mulai datang untuk membeli," ujarnya.
Tahun-tahun sebelumnya, kolang-kaling miliknya biasanya dikirim ke Malaysia. Namun untuk saat ini, pemasaranya hanya di beberapa daerah di Indonesia. Begitupun, untuk harganya mengalami penurunan.
"Sekarang harga kolang kaling mencapai Rp 7.500 sampai Rp 8.000 per kilogram. Di tahun lalu pada bulan Ramadan mencapai Rp 10 ribu. Tapi ini bakal naik lagi hingga diangka Rp 10 ribu satu minggu menjelang lebaran,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Tambun Silalahi memperkirakan produksi kolang-kaling bisa mencapai 8 ton. Jika ditotal produksi yang bisa keluar dari desanya bisa mencapai ratusan ton hanya di bulan puasa sekarang ini.
Di tengah pandemik corona ini, kolang-kaling menjadi salah satu pendongkrak perekonomian warga sekitar. Harga kolang kaling dari bulan Februari terus naik dari angka Rp 2.000 ribu hingga saat ini. Tentu tidak lepas dari permintaan yang semakin meningkat.
Pengelola kolang kalin berkeyakinan, penjualan bisa lancar tidak lepas dari manfaat buah kolang kaling yang bisa dijadikan obat, apalagi bagi mereka yang mengalami sakit maag atau asam lambung.
"Kita berterimakasihlah karena kolang kaling masih bisa laku. Setidaknya bisa menjadi penghasilan di tengah virus corona ini," pungkasnya.