Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Selamat pagi anak-anakku sayang! Bagaimana kabarmu semua? Sudah hampir satu setengah bulan kita dirumahkan. Kami mengajarmu dengan aplikasi google classroom sebagai pengganti ruang kelas sambil menahan rindu. Menahan rindu melihat kondisimu yang sebenarnya. Tanpa editan dan sandiwara. Sama halnya seperti pembelajaran di kelas nyata, di sini juga kami sebagai gurumu menjelaskan materi, memberikan contoh, membagikan tugas dan menjalankan jadwal ujian harian. Serupa yang kita lakukan seperti di kelas offline, tapi tak sama seperti yang kita rasakan biasa.
Apakah engkau berpikir hanya kalian yang merasa canggung? Tidak nak! Tapi semua itu harus kami lakukan demi menjalankan tanggung jawab! Agar kami gurumu dapat kategori sebagai pelaksana amanat mas menteri pendidikan kita. Selain itu, kami juga merasa hanya inilah cara agar tak hilang kontak dengan mu selama masa sulit ini. Absen onlinemu cukup menenangkan hatiku menandakan bahwa kondisimu baik - baik saja!
Materi ajar kami usahakan tersaji hangat, dengan situasi yang hidup dan tampilan menarik. Penyajian yang baik itu kami upayakan. Walau tidak mudah sebenarnya bagi kami bapak/ibu gurumu mengkonversi sajian materi ajar dari kelas nyata ke kelas maya. Banyak editan yang kami lakukan di sana, terlihat sempurna tapi tak nyata! Itu yang membuat ada perasaan hampa di sudut hati terdalam yang tak bisa kami nyatakan.
Materi ajar juga up to date, sehingga dapat membantumu beradaptasi dengan situasi saat ini. Karena tujuan utama kami gurumu adalah memastikanmu selamat dan berharap nantinya kita bertemu kembali.
Kami juga menyadari sangat tidak masuk akal memberimu penugasan tanpa pengarahan dan contoh. Apalagi jika sampai pemberian ujian tanpa pelekatan dan pemahaman materi. Kami juga tak tega melakukannya. Karena itulah, kami berusaha berinovasi dalam proses pembelajaran online itu sendiri. Demi apa semua ini? Kami berharap dengan semua inovasi itu, kamu belajar memaknai bahwa hidup harus terus berlanjut walau dengan berbagai cara.
Anak-anakku yang sedang sibuk dengan segala PR. Ibu menginginkan kamu tetap tangguh. Agar kami orang yang lebih tua ini merasa malu karena suka mengeluh. Kami harus malu mengeluhkan segalanya jika melihatmu antusias terhadap semua tugas. Memaksamu bijaksana adalah pilihan terpaksa dan mendesak saat ini. Kami butuh sosok kuat yang harus kami teladani saat ini. Agar percaya diri untuk menyatakan tidak takut dan menghadapi kenyataan dengan gagah. Kadang geli juga, ketika tidak dapat mengandalkan tubuh besar ini menghadapi corona dan segala musibah yang disebabkannya.
Anak-anakku yang kesulitan terpenuhinya kuota internet, jangan patah semangat. Kamu bukan satu-satunya, ibu pun demikian. Jadi jangan heran ataupun jengkel jika harus menunggu lama. Ketika pertanyaan mendesakmu di WhatsApp lewat chat pribadi, lama tercentang biru. Ibu bukan tak peduli, tapi mengertilah. Jangan menggerutu, ketika lonjakan biaya untuk pembelian kuota internet meningkat sebagai kambing hitam alasan kemarahan orang tua kepadamu.
Di hati terdalam, engkau tetap permata hatinya. Jangan mengumpat, ketika sikap marahnya berlawanan dengan kesehariannya yang juga boros kuota internet. Mereka juga mengerti situasi sulit ini membuatmu bosan, karena harus di rumah terus. Orang tuamu juga perlu refreshing lebih banyak darimu, mengingat bebannya juga jauh lebih berat. Jadi jangan protes ketika mamamu berebut kuota internet untuk lari sementara dari dunia nyata bersama Kapten Ri Jeong Hyeok. Maklumi dan kuatkanlah juga ketika mamamu tampak terlalu berpikir keras dan cemas. Selain situasi saat ini, Ji Sun Woo di seri televisi Korea yang berjudul The World of the Married juga menginspirasinya bersikap selalu hati-hati. Biarkan juga sejenak papamu yang larut dengan berita- berita di televisi. Dia hanya ingin memastikan melakukan pengawasan dan menyajikan dunia yang nyaman bagimu.
Jika kamu lihat juga papa sibuk di kamar dengan YouTube dan game onlinenya, mengertilah. Papa juga perlu pelarian menumpahkann kecemasannya. Anakku, kami orang dewasa menjadi kekanakan karena cemas. Perlu pemakluman mu saat ini. Kumohon, bijaksanalah!
Anak-anakku yang kesulitan untuk rutin makan, ibu pun ikut bersedih denganmu. Tanpa dianjurkan, kamu sudah berpuasa secara alami. Semoga Tuhan memandangmu dengan segala belas kasihnya. Jangan marah atas ketidakmampuan emak dan bapakmu ya nak. Mereka sudah berusaha. Hanya, corona membuat dunia tak bersahabat dengan kita. Semua seakan tak berdaya. Pemerintah juga berusaha mengamankan perut setiap rakyatnya yang susah. Banyak video berseliweran, pak Jokowi jalan - jalan ke rumah rakyat. Beliau memastikan bantuan tepat sasaran. Tapi apa daya, perpanjangan tangannya yang berhati nurani terbatas. Kadang sebelum sampai ke bawah sudah disenggol mereka yang serakah, yang mengatasnamakan dirinya peduli rakyat.
Anakku, kumohon jangan terus menahan laparmu. Pergilah jumpai bapak/ibu Keplingmu. Beritahu mereka perihnya laparmu. Jangan tahankan lagi, minta mereka perbaiki data warganya sesuai lapangan. Dan jalankan amanat rakyat, mendistribusikan bantuan sesuai alamat yang tepat. Karena demikianlah layaknya pelayan masyarakat sejati.
Anak-anakku yang hidup dengan sangat nyaman. Ibu harap kamu banyak bersyukur. Wujudkan juga rasa syukurmu dengan peduli pada temanmu. Tanyakan pada temanmu apakah dia cukup makan hari ini. Mungkin dia akan sungkan berterus-terang dan menjawab semuanya baik-baik saja.
Bila ingin memastikan keadaan temanmu, boleh tanyakan ibu. Uang sekolah temanmu itu sudah mau empat bulan menunggak. Rayulah mami dan papimu menyisihkan sedikit rejeki yang diterimanya dari Tuhan untuk mereka. Kunjungi temanmu dan berikan bantuan mu. Pakailah masker mahalmu, jika cemas diperjalanan terpapar corona. Ibu tahu kamu baik hati nak.
Perintah ibu mungkin agak berbeda dari biasanya, di deskripsi penugasan akhirmu di google classroom kali ini. Apakah ajaran ibu menyimpang dari mata pelajaran yang diampu? Tidak nak. Inilah inti dari semua pelajaran yang kamu terima selama ini dari ibu. Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi diri sendiri.
Untuk kelas si adek-an sampai jumpa di ujian semester online yang akan datang. Kelas si kakak-an lanjutkan studimu ke jenjang berikutnya. Kami para guru mu akan selalu ada untukmu. Jangan cemas dan bijaksanalah. Tatap masa depan dan berjayalah!
===
Penulis adalah seorang pendidik di Medan.
===
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya orisinal, belum pernah dimuat dan tidak akan dimuat di media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPG) dan data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan). Panjang tulisan 5.000-6.000 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]