Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Berbagai pabrikan otomotif mengalami kesulitan menangani masalah finansial di tengah pandemi virus Corona. Beberapa di antaranya sudah mengumumkan total kerugian dalam kuartal pertama serta prediksi kerugian selama tahun 2020 ini.
Kata kerugian di kuartal pertama ini tak berlaku dalam kamus Tesla. Dalam pengumuman yang disampaikan oleh pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat itu mendapatkan menghasilkan USD 5,9 miliar atau Rp 86 triliun dan keuntungan sebesar USD 16 juta atau sekitar Rp 234 miliar.
Capaian itu juga secara tidak langsung menjadi pelengkap profitabilitas Tesla di dua kuartal sebelumnya. Faktor kunci yang berkontribusi dalam hasil pendapatan Tesla ini adalah pengurangan biaya operasionalnya.
Lebih rinci lagi Tesla memotong biaya operasionalnya sebesar 13 persen dibanding dengan biaya operasionalnya di tahun 2019. Margin kotor perusahaan ini juga tumbuh 25,5 persen pada kuartal pertama dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.
Kendati begitu keuntungan Tesla sebenarnya mengalami penurunan dibanding kuartal ke-empat 2019 sebesar 19 persen. Pada periode itu Tesla membukukan pemasukan sebesar USD 7,38 miliar atau Rp 1 kuadriliun.
Kontribusi lain yang mendorong keuntungan Tesla adalah pabriknya yang di Cina telah mencapai kapasitas produksi maksimalnya. Di kuartal ini pula untuk pertama kalinya pabrik Tesla di Cina menghasilkan Model Y yang akan disusul Model 3, Model S, dan Model X.
Pencapaian positif Tesla ini tampaknya akan segera berakhir mengikuti kebijakan penutupan pabrik. Sejauh ini 3 pabrik Tesla di berbagai negara bagian AS sudah menghentikan kegiatan produksinya.(dto)