Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sejak pemerintah menganjurkan penggunaan masker kain sebagai langkah pencegahan virus Corona, muncul banyak sekali jenis masker non medis dan salah satu yang populer adalah masker scuba. Jenis masker penggunaannya terbilang cukup populer di masyarakat karena dianggap nyaman dan harganya pun murah meriah.
Soal jenis kain yang digunakan, desainer Vivi Zubedi mengatakan bahwa jenis kain 'scuba' akhir-akhir ini memang menjadi tren di dunia fesyen. Termasuk sebagai bahan dasar pembuatan masker.
"Sebenernya scuba dari tingkat ketebalannya tebal ya daripada kain pada umumnya, scuba ini biasanya dipakai untuk membuat baju-baju diving dan memang lebih ke kegiatan olahraga," ujar Vivi yang banyak membuat busana dari bahan scuba, Senin (4/5/2020).
Beberapa pelaku industri menurutnya memang memberlakukan membuat masker dari bahan dasar scuba, karena ketebalan dari bahan scuba yang paling cocok untuk dijadikan masker.
"Kalau dari segi medisnya mungkin ada penjelasan khusus dari yang mengerti ya. Tapi kalo dari kita memang fenomenanya sekarang pelaku industri fesyen memang memberlakukan scuba bahan yang paling cocok untuk masker karena ketebalannya itu. Perlu untuk ditinjau kembali," katanya
Biasanya kain bahan dasar dari scuba sering digunakan untuk memproduksi pakaian sport, tetapi seiring dengan waktu bahan scuba juga menjadi bahan utama pembuatan outer.
Sebagai bahan masker, scuba dianggap cukup nyaman. Tapi karena umumnya hanya dibuat dengan selapis kain, banyak yang meragukan kualitasnya.
Dokter paru dari Omni Hospitals Pulomas dr Frans Abednego Barus, SpP mengakui kemampuan filtrasi masker semacam ini memang terbatas dibanding masker medis. Tetapi selama diikuti dengan langkah pencegahan virus Corona lainnya seperti physical distancing dan cuci tangan, maka tidak masalah untuk tetap digunakan.
"Nggak masalah asal jarak tetap jaga," tegasnya.(dth)