Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Honor anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Samosir sampai kini belum jelas. Mereka pun diminta bersabar dan ikhlas menjalankan tugas sebagai garda terdepan mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Samosir.
Hal itu disampaikan Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Samosir, Rohani Bakkara, Rabu (6/5/2020), di Samosir.
Kadis Kominfo Samosir ini menyampaikan 6 poin terkait keterlambatan pembayaran honor anggota Gugus Tugas di pos penjagaan.
Pertama, pada Selasa (5/5/2020), pukul 19.00 WIB, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Samosir, baru selesai rapat evaluasi pencegahan dan penanganan covid -19 dan termasuk finalisasi SK Satgas Gugus Covid-19. Kedua, semua SKPD dan jajarannya turun lapangan untuk melakukan verifikasi data penerima bansos (BST) dari Kemensos. Hari ini, Rabu (6/5/2020), setelah SK tertanda tangan, dan termasuk pos anggaran yang diajukan disetujui, maka semua kegiatan yang butuh realisasi pembayaran sudah dapat dibayarkan.
"Anggaran yang diajukan untuk tahap 2 penanganan Covid-19 sebesar Rp 11 miliar telah tersedia. Kalaupun agak terlambat diterima harap maklum, karena Satgas mendahulukan kepentingan 18.018 KK, karena waktu yang diberikan Kemensos sangat singkat. Dapat kita bayangkan bagaimana repotnya memverifikasi data 18.018 KK dan mengentri ke sistem/aplikasi Kemensos secara bersamaan di seluruh Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, beredar informasi petugas jaga Covid-19, di Pintu Gerbang Menara Pandang Tele, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir mengancam meninggalkan pos jaga karena sampai saat ini honor belum jelas. Karena sejak mereka ditugaskan 1 April 2020, sampai saat ini belum pernah menerima honor Covid-19.
Mereka juga tidak tahu nilai honor yang akan diterima. “Sungguh miris nasib kami harus menjalankan tugas penting demi keselamatan kesehatan masyarakat umum”, ungkap salah satu petugas Covid-19 di Menara Pandang Tele yang tak ingin disebutkan namanya.
Ditambahkannya, tiap saat mereka harus berhadapan dengan para pendatang yang masuk ke wilayah Kabupaten Samosir, harus selalu mengukur suhu badan para tamu.
"Kami bekerja ada yang dibagi shift-nya (pagi/sore/malam) dan ada juga bertugas 24 jam. Para tim Gugus ini perlu juga penambahan gaji/puding dan lain-lain," kelasnya.