Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Masyarakat Tapanuli Utara meminta agar para anggota DPRD Sumatera Utara yang akan melakukan masa reses mulai kemarin hingga tamggal 15 Mei mendatang, mengurungkan niatnya turun ke daerah. Alasanya, di tengah pandemi wabah virus corona (Covid-19) ini yang mengharuskan untuk jaga jarak (physical distancing dan social distancing), kehadiran mereka diperkirakan akan memicu pergerakan manusia untuk berkumpul atau berkerumun.
Diperkirakan, mulai kemarin para wakil anggota DPRDSU ini pun mulai menjadwal berkeliling turun ke wilayah kabupaten di Sumut di tengah upaya bersama melawan covid-19. Pemerhati Kebijakan Publik di Tapanuli Utara, James E. Simorangkir mengatakan, kunjungan reses anggota DPRD ke dapil semestinya menjaga kondusifitas masyarakat yang berupaya menghentikan penyebaran covid-19.
"Memang kunjungan reses merupakan tupoksi anggota dewan tetapi karena kondisi pandemi sekarang sebaiknya, kunjungan reses dilakukan secara virtual saja," kata James Simorangkir kepada medanbisnisdaily, pagi ini, Senin (11/5-2020).
Karena kunjungan ke masyarakat yang sampai menghimpun banyak orang kata James, dikhawatirkan akan membuka peluang penyebaran covid-19.
"Tanpa bermaksud menjustifikasi kondisi kesehatan anggota DPRDSU, harus kita realiatis, bahwa mereka bekerja dan tinggal di Medan, yang sudah masuk zona merah penyebaran covid. Kita berharap para anggota DPRDSU ini menunda sampai kondisi memungkinkan," tandas pemerhati sosial dan budayaputra dari Kecamatan Siatas Barita,Taput itu.
Ia juga mengatakan, janganlah melakukan kontradiksi dari upaya-upaya Pemkab Taput , yang telah sungguh sungguh mempertahankan kawasan kabupaten Taput minim penyebaran covid 19.
BACA JUGA: GMKI Soroti Reses DPRD Sumut di Masa Pandemi Covid-19, Sarankan Tunda Dulu
"Dan itu telah dilaksanakan Bupati Taput dan jajarannya secara sistemik dan terarah dan benar benar menjaga physical distancing di masyarakat dan juga upaya upaya yang sesuai dengan protokol covid 19," katanya.
"Kita harapkan anggota DPRDSU menunda saja dan memberi perhatian ke dapilnya dengan melakukan komunikasi virtual atau video conferenc ke bupati-bupati untuk menggali hal-hal yang dibutuhkan masyarakat menghadapi pandemi ini," tukasnya.
Sejumlah masyarakat juga mengutarakan hal yang sama. Di saat mereka diminta di rumah saja, jangan ke keramaian, tapi para wakil rakyat bisa bebas, itu tidak masuk akal.
"Ini tidak relevan dengan semangat melawan covid-19, justru rentan dengan penyebaran. Tidak saja dari anggota dewannya, bisa saja dari rombongannya ataupun barang bawaannya," kata SML Lumbantobing, penduduk Kota Tarutung.